IPO Jadi Alternatif Pendanaan bagi BUMN

Dengan BUMN lepas saham ke publik maka mendorong BUMN meningkatkan kinerjanya.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Feb 2016, 15:00 WIB
Direktur Utama BEI Ito Warsito menunjukkan layar monitor yang menampilkan perkembangan saham PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) di Bursa Efek Jakarta, Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/4/2014) (Liputan6.com/Faisal R Syam).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah sedang mendorong percepatan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Tentu saja, peran BUMN diperlukan untuk menggapai ‎itu semua.

Sayangnya, untuk mendorong kinerja BUMN membutuhkan modal yang besar. BUMN perlu mencari pembiyaan untuk melancarkan aksi korporasinya.

Direktur Penil‎aian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengungkapkan, BUMN bisa mencari pendanaan lewat mekanisme penawaran saham atau initial public offering (IPO).

Mekanisme tersebut menjadi alternatif dari pendanaan lain seperti pinjaman bank, suntikan dana pemerintah, dan lain sebagainya.

"Variasi akses sumber pendanaan perusahaan," kata Samsul kepada Liputan6.com, seperti ditulis Kamis (25/2/2016).

Dia mengatakan, dengan pencatatan saham BUMN mendapatkan banyak manfaat lain. Pihaknya menyebutkan, kinerja lebih baik karena mendapatkan pengawasan dari publik.

Samsul juga bilang, kinerja perusahaan akan semakin meningkat karena kompetitif. "Memberikan image yang lebih baik," kata dia.

Tak berhenti di sana, BUMN menjadi lebih transparan dalam pengelolaannya. Dari segi kinerja, perusahaan akan lebih menjaga independensi dari banyak kepentingan.

Dia mengatakan, pelepasan saham BUMN memberikan banyak manfaat. Samsul menuturkan, manfaat besar go public ini harusnya tidak membuat BUMN ragu untuk memutuskan IPO.

"Dengan banyaknya benefit yang dapat diperoleh perusahaan yang sudah IPO mestinya tidak memberatkan keputusan IPO," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya