Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya!

Anshu Agarwal mengajak murid-murid di daerah terpencil Himalaya bermain Quidditch.

oleh Annissa Wulan diperbarui 24 Feb 2016, 09:30 WIB
Anshu Agarwal mengajak murid-murid di daerah terpencil Himalaya bermain Quidditch.

Liputan6.com, Jakarta Seorang seniman bernama Anshu Agarwal menggunakan keajaiban fotografi untuk membuat mimpi fantastis dari murid-muridnya terkabul. Setiap Minggu, ketika Anshu bekerja sebagai guru di sebuah desa terpencil di Himalaya, ia selalu menunjukan film Harry Potter. Tujuannya agar anak-anak ini dapat belajar bahasa Inggris. Karena itu, semua murid Anshu ingin menjadi penyihir.

Walaupun Anshu tidak dapat memberikan kekuatan magis untuk murid-muridnya, namun ia melakukan sesuatu yang spesial, yaitu mengadakan pertandingan Quidditch. Seperti dilansir dari mymodernmet.com, Selasa (23/2/2016). 

Quidditch adalah pertandingan populer dalam film Harry Potter, yang secara teknis permainan ini dilakukan sambil terbang dengan menggunakan tongkat sapu. Anshu dan murid-muridnya membuat sebuah bangku kayu dengan tinggi satu kaki dan mempersiapkan beberapa sapu seperti dalam film Harry Potter. Permainan ini mirip dengan pertandingan voli.

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

"Sebanyak 40 anak dari desa ini berkumpul di lokasi yang berbeda-beda setiap hari Minggu, agar saya dapat mengabadikan momen mereka melompat-lompat dengan sapu mereka," cerita Anshu.

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

Kemudian Anshu menggunakan photoshop untuk membuat murid-muridnya seakan terbang di udara dengan tongkat sapu mereka. Beberapa foto memperlihatkan murid-murid yang mengejar Golden Snitch, bola andalan dalam pertandingan Quidditch.

Ada Pertandingan Quidditch di Himalaya! Sumber : mymodernmet.com

"Begitu melihat hasil fotonya, mata anak-anak terbuka lebar, semua orang berteriak heran, dan saya tidak bisa berhenti menyeringai, karena saya tahu saya telah berhasil membuat sesuatu yang ajaib di desa ini," ingat Anshu menceritakan pengalamannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya