Demi Jadi Ketum Golkar, Setya Novanto Bolos dari DPR

Gara-gara cari dukungan maju calon Ketua Umum Golkar, Setya Novanto bolos rapat konsultasi dengan Jokowi bahas revisi UU KPK.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 23 Feb 2016, 15:33 WIB
Setya Novanto gerilya ke daerah-daerah cari dukungan untuk maju calon Ketua Umum Golkar

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Musyawarah Keluarga Gotong Royong (MKGR) Roem Kono mendukung Setya Novanto untuk maju menjadi calon ketua umum (caketum). Setya Novanto dianggapnya memiliki kemampuan untuk menjadi ketua umum Golkar nantinya.

"Novanto responsibility-nya tinggi. Novanto juga bisa membangkitkan Soksi dan Kosgoro kembali," ungkap Roem di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (23/2/2016).

Roem tak menampik jika memang ada pandangan miring terhadap mantan Ketua DPR itu pascakasus 'Papa Minta Saham'. "Saya kira kita semua harus lihat sisi aspek politik. Enggak jadi masalah bagi Novanto," ujar Roem.

Mengenai kunjungan Novanto ke Surabaya tanpa izin, Roem mengatakan jika itu hanya sebagai bentuk sosialisasi saja mendeklarasikan dirinya maju menjadi Caketum Golkar sehingga tak perlu memiliki izin.

"Ya namanya sosialisasi umum kan banyak, enggak perlu izin kan. Dia (Setya Novanto) sebagai anggota DPR, punya hak sebagai anggota dan pribadi, tidak pernah gunakan fasilitas pemerintah," pungkas Roem.

Bahkan, gara-gara acara itu, Novanto juga tak hadir saat DPR RI melakukan rapat konsultasi dengan Presiden Joko Widodo terkait RUU KPK di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Menurut Roem Kono, tak ada masalah bila Setya Novanto membolos. Menurut dia, menjadi calon ketua umum Golkar adalah kepentingan rakyat.

"Tak masalah dia bolos. Kan ini demi kepentingan rakyat," kata Roem.

Meskipun, kata dia, memang setiap anggota DPR RI tak boleh meninggalkan tugasnya di DPR saat hari kerja.

Namun ada pengecualian, Roem melanjutkan, yakni apabila ada surat ijin yang dikeluarkan oleh pimpinan fraksi yang bersangkutan.

"Bolos kan bisa, asal ada izin ketua fraksi. Dia Ketua Fraksi Golkar. Ya izin, teken izin sendiri," kata Roem Kono sambil tertawa.

Sementara terkait dengan ketidakhadiran Setya Novanto di acara rapat konsultasi dengan Presiden, Roem beralasan Setya baru tahu soal itu setelah dirinya ada di Surabaya.

"Waktu di Surabaya, ditelepon disuruh hadir ke Istana. Mau bagaimana? Kalau undangan tidak mendadak, ya pasti sudah siap," ujar Roem.

Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Teguh Juwarno, ketika dikonfirmasi, membenarkan bahwa perwakilan Fraksi Partai Golkar di rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi bukanlah Setya Novanto. Sekretaris Fraksi Aziz Syamsuddin juga tidak hadir. Mewakili Fraksi Golkar yang datang ke Istana adalah Bobby Rizaldi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya