Liputan6.com, Sidoarjo - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur meluncurkan aplikasi bernama "m-bonk" untuk memudahkan masyarakat melaporkan kerusakan jalan. Nama aplikasi ini dari istilah Embong, sebutan jalan dlaam bahasa Jawa.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo, Sigit Setyawan, mengatakan dengan adanya aplikasi tersebut maka warga masyarakat bisa langsung mengadukan permasalahan kerusakan jalan yang ada di Sidoarjo.
"Aplikasi ini memudahkan kami untuk menerima laporan dari warga masyarakat terkait dengan kerusakan jalan, karena apilkasi ini bisa diakses dengan menggunakan telepon pintar atau dengan perangkat lainnya," kata dia di Pendopo Kabupaten Sidoarjo, seperti dilansir Antara, Selasa (23/2/2016).
Ia mengemukakan, saat ini sekitar 65 persen dari total 1.001 kilometer jalan yang ada di Sidoarjo berada dalam kondisi rusak. Jalan rusak itu diperparah dengan banjir yang sering melanda Kabupaten Sidoarjo.
"Sehingga, perbaikan harus cepat dilakukan supaya tidak membahayakan masyarakat," ucapnya.
Dengan adanya aplikasi tersebut, maka petugas PU Bina Marga Kabupaten Sidoarjo bisa bergerak cepat wilayah mana saja yang jalannya mengalami kerusakan dan jalan mana saja yang diprioritaskan perbaikannya.
Baca Juga
Advertisement
"Kami juga akan menyesuaikan dengan program perbaikan kami wilayah mana saja yang harus diutamakan dan penting untuk segera dilakukan perbaikan jalan," kata Sigit.
Dia menjelaskan program ini merupakan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang didukung CityNet Asia Pasific dan Microsoft Indonesia.
"Ini dilakukan bersama dengan masyarakat untuk mencapai infrastruktur jalan yang lebih baik dengan bantuan teknologi yang ada dalam aplikasi ini," katanya.
Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sangat mendukung kegiatan yang dilakukan ini karena akan membantu pemerintah untuk mengetahui jalan mana saja yang mengalami kerusakan.
"Bahkan pada pemerintahan saya sebelumnya sudah berencana untuk membangun sistem seperti ini. Nantinya akan ada kendaraan berisi aspal dan perlengkapan lainnya yang bergerak cepat begitu mengetahui adanya laporan kerusakan jalan dari masyarakat," tuturnya.
Dia berharap, jalan-jalan yang kerap kali mengalami kerusakan di Sidoarjo ini diganti dengan jalan dari beton supaya setiap tahun tidak keluar anggaran untuk melakukan perbaikan jalan.
"Nantinya anggaran yang digunakan untuk perbaikan jalan tersebut dialihkan ke alokasi lainnya yang sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat di Kabupaten Sidoarjo," katanya.