Pemerintah Setuju Rencana Perubahan Mekanisme Pembelian BBM

Pertamina berencana mengubah mekanisme penyaluran BBM ke SPBU. Langkah perubahan tersebut untuk meningkatkan stok BBM Pertamina.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Feb 2016, 10:38 WIB
Petugas SPBU Pasti Prima Lenteng Agung berpose dangan memegang papan bertulis "Pasti Prima" Jakarta, Jumat (11/12). Pertamina meluncurkan generasi baru SPBU 'Pasti Prima' yang berorientasi kepada gaya hidup. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyambut baik rencana PT Pertamina (Persero) mengubah mekanisme pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, rencana perubahan mekanisme pembelian BBM yang sebelumnya ditebus pengusaha SPBU dari depo Pertamina, menjadi Pertamina yang langsung memasok tanpa ada tebusan tersebut sudah dibahas oleh kementerian. Hasil dari pembahasan tersebut, pihak kementerian sepakat dengan perubahan pola distribusi tersebut. 

"Perubahan mekanisme pembelian BBM itu bagus. Sudah dibahas dan sudah disetujui," kata Wirat, di Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Perubahan mekanisme tersebut akan mengurangi kebocoran dalam penyaluran BBM, Pasalnya, Pertamina mengontrol penyaluran langsung. "Dengan sistem yang baru akan mengurangi kebocoran. Kalau seperti sekarang dari Plumpang (Depo BBM Pertamina di Jakarta Utara), itu bisa kencing di jalan. Kalau Pertamina langsung bisa Pertamina yang kontrol," terangnya.

Untuk diketahui, Pertamina berencana mengubah mekanisme penyaluran BBM ke SPBU. Langkah perubahan tersebut untuk meningkatkan stok BBM Pertamina. 

Senior Vice President Fuel Marketing and Distribution Pertamina Iskandar menuturkan, perubahan mekanisme terbut berupa perubahan pola beli pada titik serah (konsinyasi) BBM, yang sebelumnya dibeli SPBU dari Pertamina, menjadi Pertamina menitipkan BBM tersebut ke SPBU, kemudian SPBU membayar BBM sesuai penjualan ke Pertamina.

"Nah kami sedang menuju ke program konsinyasi atau call assignment. Ke depan pengusaha tidak perlu beli BBM ke kami (Pertamina)," ungkap ‎Iskandar. 

Perubahan mekanisme tersebut akan diujicobakan dalam waktu dekap pada 5 SPBU di Jakarta. Tujuan perubahan mekanisme tersebut untuk‎ meningkatkan kapasitas stok Pertamina karena BBM telah tersimpan langsung di SPBU dan lebih menjamin usaha SPBU karena tidak perlu modal membeli BBM.

Pertamina akan memanfaatkan teknologi informatika melalui fasilitas ‎Radio Frequency Identification (RFID) yang telah dipasang pada SPBU, untuk mencatat penyaluran BBM dari Pertamina ke SPBU, dari SPBU ke konsumen.

"Monitoring ya pakai itu. Kalau sudah terinstal semua, ya akan diberlakukan.Nanti akan ada modifikasi sedikit dari perangkat RFID yang sudah terpasang untuk upaya monitor. Nanti kita roll out kalau sudah matang banget," jelas Iskandar. (Pew/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya