Liputan6.com, London - Barcelona menunjukkan tajinya lagi di Liga Champions usai menghajar Arsenal 2-0 pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stadion Emirates, Rabu (24/2/2016) dinihari WIB. Azulgrana, julukan Barcelona, kembali menjadi mimpi buruk bagi Arsenal yang selalu terhadang setiap menghadapi mereka di Liga Champions.
Dua gol Barcelona dicetak Lionel Messi pada babak kedua. Namun sesungguhnya, taji trio Messi, Suarez, dan Neymar (MSN) mampu merusak pertahanan Arsenal. Tanpa kehebatan trio MSN, mustahil rasanya Barcelona bobol gawang Arsenal.
Baca Juga
- Dynamo Kiev Vs Manchester City: Selamatkan Pamor Liga Inggris!
- Ducati Pamer Tunggangan Baru di MotoGP 2016
- 6 Jebolan La Masia Barcelona Layu Sebelum Berkembang
Advertisement
Fakta itu terlihat jelas saat Barcelona mencetak gol pertama. Setelah buntu selama 70 menit, Barcelona mencetak gol usai trio MSN mengobrak-abrik pertahanan Arsenal lewat serangan balik yang cepat. Berawal dari umpan akurat Neymar kepada Luis Suarez.
Suarez dengan jeli memberikan umpan kembali kepada Neymar yang lakukan overlapping ke kotak penalti. Pemain Arsenal mengurung Neymar tapi tidak sadar jika Messi sudah berdiri bebas sendirian. Neymar pun sodorkan bola ke Messi.
Tak langsung menembak bola, Messi menahan dulu bola sehingga membuat kiper Arsenal, Petr Cech terkecoh. Lewat kaki kirinya, Messi bobol gawang Cech untuk pertama kali setelah enam pertemuan sebelumnya selalu kesulitan. (Cuplikan dua gol Messi bisa dilihat di tautan ini)
Sebelum pertandingan berlangsung, jurnalis bertanya apa resep Luis Enrique untuk kehebatan trio MSN. Sambil berkelakar, Enrique menyebut jika dia hanya bilang 'Abrakadabra', sebuah mantra dalam pertunjukan sulap. "Lalu sulap pun terjadi," ujar Enrique seperti dikutip Daily Mail.
Super Busquets
Super Busquets
Tentu, Enrique tak sungguh-sungguh bicarakan 'Abrakadabra' kepada tiga striker tajam Barcelona itu. Kehebatan trio MSN ditunjang oleh latihan ketat selain skill mumpuni yang dimiliki tiga penyerang Barcelona itu.
"Sejujurnya saya tak perlu meminta apa pun kepada mereka untuk lakukan sesuatu. Soalnya mereka sudah lakukan itu di lapangan," ucap Enrique.
Kehebatan Barcelona di pertandingan kemarin juga tak lepas dari kehebatan Sergio Busquets dalam menyaring serangan-serangan yang dilancarkan Arsenal. Lihat saja bagaimana Busquets patahkan serangan balik Arsenal yang digalang Mesut Ozil dan Alexis Sanchez.
Busquets dengan lugas lakukan tekel-tekel bersih yang membuat Sanchez atau Ozil mati kutu. Pantas kiranya jika gelandang bertahan Barcelona ini dipanggil 'Super Busquets' di pertandingan ini.
Mungkin ada instruksi khusus dari Enrique soal ini. Sebelum laga, Enrique mengatakan jika ia tahu gaya bermain Arsenal yang kerap melakukan serangan balik cepat lewat Sanchez dan Ozil.
"Saya sering lihat permainan Arsenal sebelum musim ini. Mereka bakal menekan saat dapatkan momen bagus dan maksimalkan pemain-pemain yang ada," ujar mantan pelatih Celta Vigo itu.
Busquets sendiri harus jatuh bangun melawan Arsenal. Dia bahkan nyaris diganti karena mendapatkan tekel keras dari pemain Arsenal. Untunglah dia bisa lanjutkan pertandingan hingga peluit akhir dibunyikan.
Gelandang berusia 27 itu mengaku senang Barcelona menang. "Arsenal kuat baik secara fisik dan taktik. Mereka coba ambil keuntungan lewat serangan balik cepat di babak pertama. Di babak kedua, kami lebih baik," ujarnya.
Advertisement
Keberuntungan
Keberuntungan
Keberuntungan tak pelak juga turut menentukan kemenangan Barcelona atas Arsenal. Sepanjang pertandingan, setidaknya ada dua peluang emas The Gunners yang gagal dimaksimalkan.
Pertama saat sepakan lemah Alex Oxlade Chamberlain mampu diamankan kiper Marc Andre Ter-Stegen. Kedua saat sundulan Olivier Giroud mampu ditepis Ter Stegen.
Berdasarkan data statistik di situs UEFA.com, Arsenal melakukan 7 kali percobaan tembakan, tapi hanya 2 yang mengarah ke gawang. Dari 7 kali percobaan, ada 4 tembakan yang ditepis.
Sementara Barcelona lepaskan 16 kali tembakan dan ada 5 tembakan tepat sasaran.
Kiper Arsenal melakukan 7 kali blok terhadap serangan-serangan Barcelona. "Kami sangat naif. Penyesalan saya ketika kami kuasai pertandingan, kami buang kesempatan mencetak gol," ujar manajer Arsenal Arsene Wenger.