Punya Observatorium, Pesantren Assalam Nobar Gerhana Matahari

Pihak Assalam menyediakan 2.300 kacamata solar filter untuk masyarakat umum yang ingin melihat fenomena alam tersebut.

oleh Fajar Abrori diperbarui 24 Feb 2016, 14:03 WIB
Yuel Tanggara mengatakan, ada dua lokasi yang dipusatkan untuk melihat Gerhana Matahari Total.

Liputan6.com, Solo - Fenomena alam langka gerhana matahari akan terjadi pada 9 Maret 2016 mendatang. Pondok pesantren modern Assalam Solo bakal ikut meramaikan kejadian alam ini.

Ponpes yang memiliki observatorium ini bakal menggelar nonton bareng (nobar) gerhana matahari untuk khalayak umum. Pengasuh Observatorium CASA (Club Astronomi Santri Assalam), Sugeng AR, menjelaskan warga Solo masih bisa menyaksikan gerhana matahari walau sebagian.

"Dalam hal ini, nanti muka matahari hanya nampak 15 persen dan berbentuk sabit tebal di bagian kanan atau selatan," kata Sugeng kepada Liputan6.com, Rabu (23/2/2016).


Ia menjelaskan proses gerhana matahari sebagian itu akan dimulai awal kontak pada pukul 06.20 WIB. Sedangkan, puncak dari gerhana matahari sebagian pukul 07.24 WIB.

"Proses kontak akhir akan terjadi pada pukul 08.36 WIB," ucap Sugeng.

Sugeng menyatakan nobar bertujuan agar masyarakat luas bisa juga menikmati kejadian langka ini. Untuk melihat peristiwa alam ini, masyarakat luas harus menggunakan alat bantu kaca mata khusus bernama solar filter.

Pihak Assalam menyediakan 2.300 kacamata solar filter untuk masyarakat umum yang ingin melihat fenomena alam tersebut. Selain itu, Ponpes Assalam juga menyediakan 3 teropong digital yang dilapisi solar filter dan 9 teleskop.

"Alat-alat tersebut digunakan untuk melihat proses gerhana matahari di anjungan observatorium. Selain teleskop milik Casa Assalam, nantinya juga akan datang teleskop dari Bosscha Observatory," ujar Sugeng.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya