Ketua Fraksi PPP: Jika Ivan Haz Terlibat Narkoba, Mengagetkan

Sekjen PPP Dimyati Natakusumah mengaku prihatin, jika memang kasus Ivan Haz ini benar terjadi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Feb 2016, 12:49 WIB
Sekjen PPP hasil Muktamar Jakarta, Dimyati Natakusuma (kanan) dan Ketua DPP PPP, Ahmad Ghazali Harahap saat menggelar konferensi pers menolak segala bentuk manuver politik yang bertentangan dengan keputusan hukum Mahkamah Agung (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ‎Fany Syafriansyah atau Ivan Haz, diduga kembali berurusan dengan polisi. Dia disebut-sebut ditangkap di kawasan Jakarta Selatan Senin 22 Februari lalu, karena diduga terlibat kasus narkoba.

Sekjen PPP Dimyati Natakusumah mengatakan, pihaknya akan mengecek kebenaran kabar tersebut. karena Ivan sampai saat ini belum bisa dihubungi.

"Nanti kami cek kebenarannya, terkait dengan narkoba kan? Penggeledahan di suatu rumah. Kalau benar-benar terjadi, mengagetkan. PPP kan Islam. Jauh-jauh lah pasti dari narkoba, pasti," kata Dimyati di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/2/2016).

Ketua Fraksi PPP di DPR ini mengaku prihatin, jika memang kasus Ivan ini benar terjadi. Hal ini tentu akan memberikan efek terhadap PPP ke depannya.

"Saya selaku ketua fraksi jelas prihatin. Ada efek terhadap PPP. Nama baik, harkat martabat, jelas ada punishment. Nanti kita lihat kadarnya. Kan belum tahu kebenarannya," ujar Dimyati.


Dugaan Penganiayaan PRT

Anggota Komisi I DPR ini juga menyebutkan, kasus dugaan penganiayaan yang diduga dilakukan Ivan Haz terhadap mantan asisten rumah tangganya, kini sudah ditangani Polda Metro Jaya.

"Kami pun akan memberikan bantuan hukum kepada yang bersangkutan. Saya kan di Komisi I, sampai sekarang belum ada konfirmasi. Harus dipastikan dulu, kalau enggak kan fitnah," tandas Dimyati.

Nama Ivan Haz kembali mencuat saat Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat menggelar razia narkoba di Kompleks Kostrad di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu dan Senin 21-22 Februari 2016. Ivan disebut-sebut ada dalam daftar orang-orang yang terjaring.

Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigadir Jenderal Sabrar Fadhilah membenarkan operasi yang digelar pihaknya itu. Namun, dia menolak merinci siapa saja yang terjaring dalam operasi tersebut.

Ivan sebenarnya juga akan diperiksa pada Kamis 25 Februari 2016 besok, terkait kasus dugaan penganiayaan yang dilaporkan mantan asisten rumah tangganya, Toipah. Surat izin memeriksa Ivan haz dari Presiden Joko Widodo pun sudah sampai ke tangan penyidik.

Toipah mengaku dianiaya Ivan Haz dan istrinya, Amnah. Dia yang sempat bekerja merawat anak Ivan, mengaku tak digaji sesuai perjanjian awal.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya