Kilas Indonesia: Puluhan Ular Piton Masuk Permukiman di Semarang

Ular sepanjang 5 meter bahkan masuk ke rumah warga dan bersembunyi di atap rumah.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Feb 2016, 19:28 WIB
Ular sepanjang 5 meter bahkan masuk ke rumah warga dan bersembunyi di atap rumah.

Liputan6.com, Jakarta - Ratusan petani garam asal Jawa Timur berunjuk rasa di depan gedung Kementerian Kelautan dan Perikanan, Gambir, Jakarta Pusat. Mereka menuntut pemerintah menghentikan impor garam olahan dan mencabut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 125 tahun 2015.

Akibat impor tersebut, harga garam petani anjlok dari Rp 750 ribu per-ton menjadi Rp 300 ribu per-ton. Berita itu mengawali Kilas Indonesia yang ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Rabu (24/2/2016).

Sementara itu, buntut sengketa lahan antara warga dengan PT Evitira Sejahtera di Desa Cidokom, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat berujung diperiksanya seorang ustaz. Tak terima ustaz mereka diperiksa, puluhan warga mendatangi Polres Bogor Kota, meminta agar sang ustaz dibebaskan. Sebagai bentuk protes, warga membawa papan nama perusahaan dan dilemparkan di halaman Polres.

Di tempat lain, wabah demam berdarah melanda Kabupaten Tabanan, Bali. Selama Februari 2016, sudah 278 pasien dirawat di Rumah Sakit Tabanan. Akibat terbatasnya ruangan, pasien terpaksa dirawat di lorong-lorong rumah sakit.

Kemudian di Semarang, Jawa Tengah puluhan ular piton berkeliaran di permukiman warga di Jalan Angrek Pekunden. Ular sepanjang 5 meter bahkan masuk ke rumah warga dan bersembunyi di atap rumah.

Warga pun melakukan perburuan karena khawatir ular menggigit mereka. Dalam sehari, 25 ekor ular piton berhasil ditangkap.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya