2 Negara ASEAN Ini Akan Jadi Sasaran Ekspansi Pasar RI

Negara-negara anggota ASEAN mencatatkan kenaikan 79 persen mencapai US$ 22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$ 12,3 miliar.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 25 Feb 2016, 13:10 WIB
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyiapkan strategi pemasaran investasi khusus untuk negara-negara anggota ASEAN. Hal ini bertujuan meningkatkan realisasi investasi dari ASEAN, yang naik 15 persen pada 2015 menjadi US$ 9,1 miliar dari sebelumnya US$ 7,93 miliar.

Dari sisi komitmen investasi, negara-negara anggota ASEAN mencatatkan kenaikan 79 persen mencapai US$ 22 miliar dari posisi tahun sebelumnya US$ 12,3 miliar.
 
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, ada dua negara yang menjadi fokus untuk menarik inward investment, yaitu Malaysia dan Singapura. Kedua negara tersebut dipilih menjadi fokus pemasaran karena proporsinya mencapai 97 persen dari keseluruhan realisasi investasi negara-negara ASEAN.

Franky mengemukakan, Malaysia menjadi fokus pemasaran investasi Indonesia ke ASEAN karena melihat tren realisasi dan komitmen negara tersebut yang cenderung meningkat. BKPM mencatat realisasi investasi Malaysia pada 2015 sebanyak 913 proyek dengan nilai investasi US$ 3 miliar, tumbuh 73 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Demikian pula dengan nilai komitmen investasi dari Malaysia mencapai US$ 5,5 miliar dari sebelumnya US$ 2,2 miliar atau naik 148 persen.
 
“Sementara Singapura telah lama merupakan sumber investasi Indonesia. Untuk itu kantor perwakilan BKPM di Singapura akan fokus untuk mengawal strategi pemasaran ini. Jadi selain melakukan pemasaran investasi untuk Singapura, juga secara lebih fokus untuk menarik minat investasi dari Malaysia. Selain itu, BKPM juga telah memiliki tim marketing officer yang khusus menangani Malaysia,” kata dia  di Jakarta, Kamis (25/2/2016).

 
Dua negara anggota ASEAN, Singapura dan Malaysia merupakan negara teratas di daftar peringkat negara asal realisasi investasi. Dari data BKPM, nilai investasi yang masuk dari negara Singapura mencapai US$ 5,9 miliar dengan jumlah proyek mencapai 3.012 di 2015. Sementara komitmen investasi Singapura tercatat naik 68 persen menjadi US$ 16,3 miliar.
 
Dari sisi persaingan untuk menarik minat investasi, kompetitor Indonesia adalah Thailand, Vietnam, dan Myanmar. Tiga negara tersebut dinilai merupakan negara-negara ASEAN yang seringkali menjadi pilihan bagi investor yang tidak jadi menanamkan modalnya di Indonesia.

Tahun lalu, data Financial Times menunjukkan Indonesia menerima 34 persen potensi investasi global yang masuk ke ASEAN. Diikuti Vietnam 19 persen, Malaysia 12 persen, dan Myanmar 9 persen.
 
Franky menambahkan, selain menarik aliran investasi dari Singapura dan Malaysia, BKPM juga secara serius akan mendorong outward investment untuk negara-negara seperti Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam.

Langkah mendorong outward investment ini tidak lepas dari upaya untuk memenangkan persaingan dan memanfaatkan peluang dari pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
 
“Saat ini kami sedang merumuskan strategi untuk mendorong outward investment dari Indonesia ke negara-negara ASEAN. Ada empat negara yang sedang dikaji sebagai tujuan outward investment yaitu Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar,” pungkas dia. (Yas/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya