Liputan6.com, Jakarta - Ratusan aparat gabungan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Polri, TNI, dan Ditjen Imigrasi merazia Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan. Razia narkoba ini menyasar warga negara asing (WNA) yang tinggal di hunian tersebut.
Ratusan personel polisi bersenjata dan beberapa anjing pelacak menyisir 10 tower yang ada di apartemen tersebut. Diduga razia kali ini bocor, sehingga bandar narkoba yang disebut-sebut sebagai target razia telah melarikan diri.
Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto mengatakan, polisi hanya menemukan beberapa alat, yakni bong atau alat pengisap sabu, penggerus ganja, dan alat linting ganja.
"Ada 1 kamar di Tower Ebony lantai 7, itu target operasi kita. Tapi mereka lihat ada petugas ramai di bawah lalu diduga kabur. Kita temukan barang bukti penggerus ganja dan bong," ujar Eko di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Kamis (25/2/2016).
Eko menjelaskan, razia gabungan ini adalah lanjutan dari penggerebekan pada Rabu 24 Februari 2016 malam, di sebuah tempat hiburan malam kawasan Jakarta Barat, yang berhasil menjaring 51 orang positif menggunakan narkoba.
"Ini lanjutan dari yang semalem, di Paragon dan Sun City," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Di lokasi yang sama, Kasubnit 22 Sat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Nina Mei W mengatakan, barang bukti tersebut ditemukan di kamar milik Warga Negara Slovakia.
"Ditemukan di kamar E 07CB Tower Ebony. WN Slovakia, namanya Suzana," ungkap dia.
Menurut Nina, Suzana sudah masuk daftar pencarian orang (DPO). Dia diduga sebagai pemakai dan sudah diincar sejak lama.
"Dia pemakai lama. Diburu karena biasanya dia berteman dengan bandar. Soalnya kan pasti butuh barang," terang dia.
Saat penggerebekan, Suzana sudah tidak berada di apartemennya. Aparat dibantu sekuriti dan kepala personalia apartemen, sempat membuka paksa kamar WN Slovakia itu.
"Tadi pintu dibuka paksa teknisi gedung, didampingi sekuriti dan kepala personalia," pungkas Nina.