Kurang Sabar? Periksa Gen Anda

Ternyata, orang yang tinggi tingkat ketidaksabarannya cenderung memiliki telomere yang lebih pendek. Tapi ini bukan hubungan sebab-akibat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 26 Feb 2016, 06:30 WIB
Ilustrasi ketidaksabaran. (Sumber Shutterstock via inc.com)

Liputan6.com, Singapura - Kromosom manusia—khususnya bagian telomere—bisa bercerita tentang berbagai hal. Penelitian masa lalu menunjukkan bahwa orang yang memiliki telomere yang lebih pendek lebih berkemungkinan menderita sejumlah penyakit terkait usia, misalnya kanker, diabetes, dan jantung.

Penelitian terkini mengungkapkan bahwa telomere yang lebih pendek berkaitan dengan ketidaksabaran, walaupun hasil penelitian ini bukan menjelaskan hubungan sebab-akibat.

Telomere adalah ‘tudung’ pelindung pada ujung-ujung kromosom dan berguna untuk melindungi keseluruhan kromosom dari erosi ataupun pemendekan yang terjadi ketika sel membelah diri.

Dikutip dari Fox News pada Jumat (25/2/2016), inilah penelitian pertama yang mengkaitkan panjang telomere dengan ketidaksabaran, kata salah satu penulis laporan Soo Hong Chew, seorang profesor di National University of Singapore (NUS).

Para peneliti mencari hubungan antara ketidaksabaran dengan panjang telomere pada 1.158 mahasiswa di Singapura. Para peserta penelitian menjalani tes darah untuk mengukur panjang telomere mereka.

Ketidaksabaran diukur melalui pilihan menerima sedikit uang setiap hari atau mendapatkan satu jumlah besar belakangan—mau menerima $100 besok atau menerima $101 sebulan kemudian.

Tugas ke dua, para peserta diminta memilih menerima $100 di keesokan hari atau menerima $104 sebulan kemudian. Dalam 8 tugas lanjutan, para peneliti menambah hanya jumlah besaran uang yang akan diterima sebulan kemudian hingga mencapai angka $128.

Menurut para peneliti, semakin besarnya jumlah uang yang diperlukan untuk membujuk orang menunda mendapatkannya berkaitan dengan tingkat ketidaksabaran orang itu.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa orang yang tinggi tingkat ketidaksabarannya cenderung memiliki telomere yang lebih pendek. Namun demikian, para peneliti tidak mencari hubungan antara telomere pendek ini dengan dampaknya pada kesehatan peserta penelitian.

Penelitian ini menemukan kaitan antara ketidaksabaran dan telomere yang lebih pendek, tapi bukan hubungan sebab-akibat. Belum jelas apakah lebih pendeknya telomere mengakibatkan ketidaksabaran atau sebaliknya, atau apakah ada keterlibatan faktor-faktor lain.

Pengaruh Jenis Kelamin

Bukan hanya itu, para peneliti juga mendapati bahwa keadaan ini lebih kerap muncul pada kaum wanita sehingga telomere wanita diduga lebih peka terhadap pengaruh ketidaksabaran.

Temuan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa faktor psikologis semisal stress berkaitan dengan kerusakan DNA akibat pemendekan telomere pada wanita (tapi tidak pada pria).

Para peneliti akan melakukan telaahan lanjutan untuk memperjelas ciri-ciri hubungan antara ukuran panjang telomere dengan ketidaksabaran. Mereka berniat mencari tahu apakah upaya memperpanjang kesabaran seseorang melalui pelatihan pikiran dapat menjaga ukuran panjang telomere seseorang.

Penelitian ini sudah diterbitkan pada jurnal PNAS pada 22 Februari lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya