PLTU Batang Akan Rampung di 2020

Persiapan untuk proses konstruksi terus dilakukan setelah pengadaan lahan seluas 226 hektare (ha) tuntas.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Feb 2016, 21:19 WIB
Setelah beroperasi, PLTU Batang akan menjadi pembangkit terbesar di ASEAN

Liputan6.com, Jakarta - PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), operator pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah menyatakan kesiapan konstruksi fisik pembangkit ini sudah‎ mencapai 90 persen. Pembangunan proyek ini diperkirakan akan selesai di 2020.

Presiden Direktur BPI Mohammad Effendi mengatakan, persiapan untuk proses konstruksi terus dilakukan setelah pengadaan lahan seluas 226 hektare (ha) tuntas. Selain itu areal lokasi PLTU sudah mulai dibersihkan dan diratakan untuk kesiapan proses konstruksi.

Perusahaan berharap pembangunan PLTU berkapasitas 2 x 1000 mega watt (Mw) ini dapat selesai tepat waktu di 2020.

“Setelah pembebasan lahan tuntas, proses konstruksi akan segera kami lakukan. Besarnya dukungan pemerintah terhadap proyek ini menunjukkan bahwa PLTU Jawa Tengah memiliki nilai strategis bagi ekonomi nasional,” kata Muhammad Effendi di Jakarta, Kamis (25/2/2016).


Effendi  mengatakan, proyek PLTU ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Indonesia untuk mengoptimalkan sumber daya alam Indonesia bagi pembangunan, seiring dengan populasi yang terus bertambah kebutuhan energi akan semakin besar.

Melalui pembangunan PLTU Jawa Tengah ini, diharapkan kebutuhan listrik nasional yang tumbuh sekitar 8 persen per tahun dapat terpenuhi.

“Dengan komitmen dan dukungan dari pemegang saham dan pemerintah, BPI optimis pembangunan PLTU ini akan menjadi bagian dari solusi nasional dalam memenuhi kebutuhan energi,” ungkap dia.

Pada awal 2016 ini, BPI bersama Pemerintah Kabupaten Batang dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Batang menyampaikan, proses konstruksi PLTU Batang yang akan segera dimulai membutuhkan jumlah tenaga kerja yang besar dan akan memprioritaskan tenaga kerja lokal.

Selain itu, peluang usaha untuk masyarakat Batang juga akan semakin terbuka dengan berbagai usaha penopang aktivitas para pekerja PLTU Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan adanya potensi yang terbuka luas bagi masyarakat, terutama usia produktif di Batang.

"BPI bersama dengan Pemkab Batang telah melakukan sejumlah kegiatan untuk mendorong perekonomian warga sekitar, diantaranya membangun sejumlah infrastruktur jalan di sekitar lokasi proyek, pengembangan dan pendampingan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta pemberian dana kompensasi bagi petani dan buruh tani di lokasi terdampak PLTU," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya