Tak Dilewati Gerhana Matahari Total? Ini Cara Melihatnya

Wilayah Malang adalah satu dari sekian tempat di Indonesia yang hanya akan menikmati gerhana matahari sebagian.

oleh Zainul Arifin diperbarui 26 Feb 2016, 14:04 WIB
Petugas menunjukan perangko edisi Gerhana Matahari Total di Kantor Pos Indonesia, Jakarta, (25/2). Pos Indonesia (Persero) menerbitkan prangko edisi khusus tersebut dalam rangka menyambut peristiwa gerhana matahari total. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Malang – Fenomena gerhana matahari total (GMT) diperkirakan berlangsung pada 9 Maret 2016 mendatang. Masyarakat di sejumlah wilayah di Indonesia diyakini dapat menyaksikan fenomena alam ini secara utuh.
 
Momen langka itu tak akan bisa dinikmati warga di wilayah Malang, Jawa Timur. Wilayah itu tak masuk lintasan, sehingga warga hanya bisa mengamati gerhana matahari sebagian saja.

Untuk itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang memberi tips agar masyarakat di Malang tetap bisa GMT secara utuh.
 
"Di Jawa dan Malang khususnya hanya bisa mengamati gerhana matahari sebagian. Tapi, masyarakat bisa mengamati GMT melalui website kami yang akan menyiarkan live streaming," kata Kepala BMKG Karangploso Hartanto di Malang, Jumat (26/2/2016).

BMKG berencana merekam dan menayangkan momen istimewa itu secara streaming via laman www.bmkg.go.id. Dengan demikian, masyarakat yang tak ingin melewatkan detik–detik bersejarah GMT tersebut tetap bisa menikmatinya. Wilayah Jawa terakhir kali merasakan fenomena GMT pada 1983 silam.
 
Hartanto menambahkan, masyarakat di Malang tetap dapat merasakan gerhana matahari sebagian. Di tempat mana pun, gerhana matahari sebagian tetap dapat disaksikan. Berbeda dengan melihat GMT, gerhana matahari sebagian bisa dengan mata telanjang.
 
"Aman kok dengan mata telanjang. Kalau GMT berbeda, berbahaya dilihat secara langsung, terutama saat peralihan matahari tertutup ke muncul lagi,” tutur Hartanto.
 
BMKG memperkirakan cuaca cerah akan menyambut momen GMT pada 9 Maret itu lantaran curah hujan diprediksi mulai rendah, tak setinggi Januari dan Februari. BMKG bekerja sama dengan sejumlah pemerintah daerah bersiap menyambut fenomena langka ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya