Ketinggalan Pesawat, Menteri Marwan Diminta Tak Berlebihan

Menurut Fadli, tidak seharusnya seorang menteri yang ketinggalan pesawat karena kesalahannya sendiri tetapi justru malah marah-marah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 26 Feb 2016, 13:29 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar. (Kemendes PDTT)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyayangkan sikap Menteri Desa, Pembangunan Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar yang marah-marah pada Garuda.

Beberapa hari lalu, Marwan Jafar memang  menyatakan kekesalannya terhadap Garuda Indonesia. Jadwal kunjungan kerjanya ke Yogyakarta berantakan gara-gara ketinggalan pesawat dan terjebak delay.

Menurut Fadli, tidak seharusnya seorang menteri yang ketinggalan pesawat karena kesalahannya sendiri tetapi justru malah marah-marah.

"Kalau soal itu (ketinggalan pesawat), ya jangan marah-marah dong. Kan salah sendiri. Tidak boleh dibedakan pejabat atau tidak," ungkap Fadli di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (26/2/2016).

Menurut Fadli, kalau memang ada menteri atau pejabat mana pun yang ketinggalan pesawat, sudah harusnya menunggu penerbangan selanjutnya.

"Kalau dia terlambat, ya next flight. Saya kira tidak ada keistimewaan terkait waktu terbang karena akan mengganggu lalu lintas penerbangan, jadwal penerbangan, keselamatan, dan lain-lain," ujar Fadli.

Bahkan, politikus Partai Gerindra ini pun beranggapan jika tindakan Menteri Marwan yang meminta Direksi Garuda Indonesia diganti ini berlebihan.

"Lebay lah kalau minta sampai direksi (Garuda Indonesia) diganti. Dia (Menteri Marwan) juga sebaiknya introspeksi. (Kalau menterinya diganti) itu terserah presiden. Tapi ya udahlah nggak usah dibesar-besarin," kata Fadli.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya