Asing Borong Saham, IHSG Menguat ke 4.733,14

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan yang turun 0,91 persen.

oleh Arthur Gideon diperbarui 26 Feb 2016, 16:16 WIB
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus bergerak di zona hijau pada perdagangan Jumat pekan ini. Aksi beli investor asing menjadi penggerak IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (26/2/2016), IHSG naik 74,82 poin atau 1,61 persen ke level 4.733,14. Indeks saham LQ45 menguat 2,08 persen ke level 828,17. Seluruh indeks saham acuan bergerak menguat pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 172 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 102 saham berada di zona merah sehingga menahan penguatan IHSG ke angka yang lebih besar. Di luar itu, 91 saham lainnya diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 4.736,52 dan terendah 4.691,42.

Transaksi perdagangan saham pada hari ini cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 222.336 kali dengan volume perdagangan 4,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,9 triliun.

Investor asing pun mencatatkan aksi beli mencapai Rp 241 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 241 miliar.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham perkebunan yang turun 0,91 persen. Sektor saham yang mengalami penguatan terbesar adalah sektor aneka industri yang naik 4,87 persen, disusul sektor saham pertambangan yang naik 3,04 persen, dan sektor saham manufaktur terdongkrak 2,44 persen.

Ada pun saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham BEKS naik 28,79 persen ke level harga Rp 85 per saham, saham ITMG mendaki 19,91 persen ke level Rp 6.475 per saham, saham MEDC mendaki 15,85 persen ke level harga Rp 950 per saham, dan saham TOWR mendaki 4,87 persen ke level Rp 4.200 per saham.

Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham JAWA susut 10 persen ke level Rp 180 per saham, saham IBST melemah 9,84 persen ke level Rp 2.245 per saham, dan saham GMTD tergelincir 9,68 persen ke level Rp 7.000 per saham.

Head of Research PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menjelaskan, investor banyak melakukan aksi beli saham-saham komoditas pada hari ini. Harga saham-saham komoditas memang terus berangkak naik dalam tiga hari terakhir.

Sedangkan nalis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, nilai tukar rupiah yang bergerak stabil sepanjang bulan ini menjadi kekuatan bagi IHSG untuk terus menguat. (Gdn/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya