Liputan6.com, Jakarta - Langkah Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Uber 2016 di Hyderabad, India, pekan lalu, harus terhenti di perdelapan final. Maria Febe Kusumastuti dan kawan-kawan menyerah 0-3 dari tim kuat Tiongkok.
Baca Juga
- Casilas Ungkap Penyebab Perpecahannya dengan Mourinho
- Tabrak Pembatas, Manor Racing Bikin Mobil Baru untuk Rio Haryanto
- Daftar Lengkap 16 Besar Liga Europa, MU Bisa Bertemu Liverpool
Advertisement
Pelatih tunggal putri Pelatnas PP PBSI, Edwin Iriawan, mengatakan kekalahan itu disebabkan atletnya terlalu feminn dan tidak memiliki mental juara. "Ini belum bertanding tapi sudah ketakutan, pandangannya tidak berani menatap mata lawan," ucapnya kepada Liputan6.com di Pelatnas PP PBSI Cipayung, Jumat (26/2/2016).
"Dalam kejuaraan beregu, mental sangat berarti. Pemain yang lemah bisa main bagus. Tetapi, mental pemain kita ini sangat feminim sekali. Seharusnya, ketika datang latihan tak boleh terlambat, jangan kebanyakan ngobrol. Ini harus diubah." kata Edwin.
Kegagalan tersebut membuat Edwin semakin termotivasi untuk membangkitkan mental atlet bulu tangkis putri binaan PBSI. Maklum saja, setelah pensiunnya Susi Susanti, tim putri Indonesia kehilangan sosok wanita yang punya mental juara.
"Mulai saat ini saya memberi acuan kalau di sini harus menjadi juara, bukan seorang atlet pelatnas saja," tegasnya.
Bila dia gagal, Edwin berani menanggalkan jabatannya sebagai pelatih tunggal putri. "Kalau gagal, saya tahu diri kok," katanya.