Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) belum tentukan kapan waktu pencabutan sanksi pembekuan terhadap PSSI. Menurut Juru Bicara Kemenpora, Gatot S. Dewabroto, pada dasarnya sudah ada niat mencabut pembekuan tersebut.
Hal itu dikatakan Gatot usai acara diskusi bertema Alangkah Lucunya Sepak bola Kita di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (27/2/2016). Hadir dalam diskusi itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Pandjaitan, Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, dan Ketua BOPI, Noor Aman.
Baca Juga
- Jika Latih MU, Mourinho Bakal Ajak Bek Barcelona
- Mihajlovic: Milan Salah Formasi di Awal Musim
- Southampton Vs Chelsea: Ambisi Coreng Catatan Tak Terkalahkan
Advertisement
"Memang ujung-ujungnya pencabutan sanksi pembekuan. Cuma kapannya kami nggak tahu. Apakah mau besok atau lusa. Nanti tergantung arahan Presiden," kata Gatot kepada wartawan.
Kemenpora saat ini sedang bersiap untuk melampirkan kajian-kajian pada Presiden, Jokowi. Hasil kajian itu akan dilaporkan pada Presiden, Senin (1/3/2016) pekan depan.
Dalam dokumen kajian itu, ada poin soal Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Terkait hal tersebut, Gatot menegaskan poin itu hanya opsi yang nanti akan didiskusikan dengan Presiden. "Tapi (KLB) hanya opsional. Kami tidak sopan untuk men-drive Presiden untuk mengatakan 'Pak Presiden ini harus diadakan ini itu' itu silakan Pak Presiden," ujar Gatot.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan menilai, poin KLB itu tak seharusnya diterapkan. "Saya belum tahu ada atau tidak opsi itu. Seandainya ada, saya pikir itu berlebihan, karena itu tidak lagi menjadi ketulusan kita untuk mencabut (sanksi PSSI. Red)" ungkap Hinca.
Hinca mengungkapkan, KLB sepenuhnya menjadi kedaulatan pemegang suara KLB dalam hal ini anggota PSSI. "Tidak mungkin pemerintah memaksakan KLB pada kita. Malah lebih parah lagi nanti hukumannya dari FIFA," kata Hinca.