Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tokoh nasional bermunculan dan telah menyatakan kesiapannya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun demikian, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hingga kini belum menentukan pilihan siapa yang akan diusung untuk menjadi DKI 1.
Sekjen PPP Dimyati Natakusuma mengatakan, hingga kini pihaknya memang belum menentukan ke mana arah dukungan partai berlambang Kabah tersebut. Namun, salah satu nama seperti Abraham Lunggana atau Lulung menjadi yang paling banyak didukung oleh kadernya untuk bertarung memperebutkan kursi DKI 1.
Salah satu wacana yang berkembang di internal partainya yaitu 'mengawinkan' Lulung dan Ahok untuk berpasangan sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. Dimyati pun mengaku mendukung wacana tersebut dan berharap Ahok akan memilih Lulung sebagai calon wakilnya.
"Saya sih berharap Lulung berpasangan dengan Ahok. Artinya, Lulung jadi wakil gubernurnya Ahok. Ya Ahok kan gubernurnya, masa turun lagi. Udah lah, Pak Lulung nomor duanya," ujar Dimyati di Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Sabtu (27/2/2016).
Mengenai alasan dirinya mendukung Ahok, Dimyati menganggap gaya kepemimpinan Ahok yang keras masih diperlukan oleh masyarakat Jakarta saat ini.
Baca Juga
Advertisement
Namun demikian, dia tak memungkiri hubungan Ahok dengan Lulung kerap memanas. Tensi hubungan yang naik turun tersebut menurutnya dapat diredam bila keduanya bertemu dan dipersatukan.
"Justru itu, biar nyatu lagi, biar kaya air, mesra lagi. PPP kan gitu juga. Ya sudah, biar mesra kawinkan sajalah. Makanya biar mereka 'kawin' supaya mesra," ucap Dimyati.
Melirik Calon Lain
Selain mengawinkan Ahok dan Lulung, beberapa tokoh Islam yang sudah mendeklarasikan untuk maju dalam Pilkada DKI juga masuk radar PPP. Beberapa nama seperti Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra dan mantan Menpora Adhiyaksa Dault yang telah didukung oleh beberapa ormas Islam juga menjadi pertimbangan PPP.
"(Tokoh Islam) Yang maju bagus, ada Yusril, dia intelektual, Adhiyaksa juga begitu. Ini orang-orang top semua. Saya lihat juga ada yang konglomerat, ada kaya pengalaman, kapasitas luar biasa, kredibilitas luar biasa. Jadi sulit juga memilih," ucap dia.
Ia pun berjanji, dalam waktu beberapa bulan akan segera menentukan arah dukungan PPP kepada salah satu nama yang telah mendeklarasikan diri. Keputusan untuk menentukan dukungan akan dilakukan melalui survei yang dilakukan oleh internal PPP.
"PPP menunggu hasil survei, mencari siapa tokoh yang tadi disebutkan paling disukai oleh umat. Insya Allah nanti April atau Mei. Setelah PPP islah ini lah. Nanti akan ada keputusan. Intinya, siapa yang didukung umat, mayoritas warga DKI, ini pilihan PPP," pungkas Dimyati.