Liputan6.com, Malang - Gunung Bromo kembali dibuka untuk kegiatan wisata terhitung hari ini pukul 13.00 WIB. Kendati demikian, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG), wisatawan dilarang ke kawah Bromo.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) Ayu Dewi Utari mengatakan, sejak siang tadi, Bromo sudah boleh didatangi wisatawan setelah PVMBG kemarin menurunkan status Gunung Bromo dari Siaga level III ke Waspada level II.
"Wisatawan boleh ke kaldera atau lautan pasir saja. Kalau ke kawah Bromo itu tetap dilarang," ucap Ayu Dewi di Malang, Jawa Timur, Sabtu (27/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Meski sudah dibuka untuk kegiatan wisata, menurut Ayu, kendaraan bermotor dilarang masuk ke lautan pasir sejak 27 Februari hingga 11 Maret mendatang. Alasannya, masih dalam rangka pemulihan ekosistem serta selama itu tengah ada ritual Wulan Kepitu (bulan ketujuh) oleh masyarakat Tengger. Puncak ritual ini berlangsung pada 10 Maret 2016.
Saat itu dilangsungkan selamatan budaya tengger di kawah Bromo. Serta kerja bakti di 4 pintu masuk Bromo yang melalui 4 daerah, yakni Pasuruan, Probolinggo, Lumajang dan Malang.
"Pembukaan penuh mulai 12 Maret, usai ritual Wulan Kepitu masyarakat Tengger. Saat itu kendaraan bermotor sudah boleh masuk ke lautan pasir," ujar Ayu Dewi.
Gunung Bromo ditutup untuk kegiatan wisata sejak 4 Desember 2015 lantaran aktivitas vulkanik meningkat. Saat itu wisatawan dilarang mendekat dalam radius 2,5 kilometer. Dampaknya, kunjungan wisatawan anjlok dari rata-rata 2.000-5.000 orang per hari menjadi 50-100 pelancong setiap hari.
Namun status Gunung Bromo telah diturunkan dari Siaga level III ke Waspada level II mulai Jumat kemarin. Jumlah kunjungan wisatawan pun diyakini kembali normal dan diperkirakan mencapai puncaknya pada Mei mendatang saat musim libur sekolah.