Liputan6.com, Jakarta - Kalijodo dalam hitungan jam bakal rata dengan tanah. Persisnya, Senin 29 Februari besok, Pemprov DKI Jakarta akan menghancurkan semua bangunan di kawasan yang berlokasi di Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara itu.
Tempat yang dahulu disebut-sebut sebagai lokasi pencarian jodoh itu, akan ditertibkan 2.500 personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan 10 alat berat yang kini sudah disiapkan tak jauh dari Kalijodo.
"Sudah disiapkan 10 beko (ekskavator) untuk penertiban. Satpol PP nya 2.500 personel," ujar Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi ketika dihubungi, Minggu (29/2/2016).
Rustam menjelaskan pembongkaran sejumlah kafe yang berjejer di Jalan Kepanduan II atau kawasan hiburan malam Kalijodo itu, akan dimulai sejak pukul 07.00 WIB. Pembongkaran bangunan ditargetkan berlangsung 3 hari, sementara untuk mengevakuasi puing-puingnya hingga bersih diprediksi membutuhkan waktu sepekan.
"Penertiban dimulai pukul 7. Pembongkaran 3 hari, pembersihan dan pengangkutan puing-puing sampah sekitar 1 minggu," kata dia.
Rustam berharap pada hari H penertiban, tak ada lagi warga yang masih kukuh mempertahankan rumahnya. Berdasarkan data kelurahan, hingga saat ini tinggal 4 kepala keluarga yang masih bertahan di rumah mereka.
Baca Juga
Advertisement
Baik camat maupun lurah terus mengimbau mereka agar merelakan tempat tinggalnya. Sebab mereka melanggar peraturan daerah (Perda), karena telah mendirikan bangunan di atas ruang terbuka hijau.
"Mudah-mudahan tidak ada warga lagi besok. Sampai sekarang tinggal 4 KK yang tersisa. Masih diberi penjelasan oleh camat dan lurah," ungkap Rustam.
Sementara, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal menjelaskan, jumlah personel gabungan yang bersiaga di Kalijodo 4.000 hingga 5.000, terdiri dari TNI, Polri, dan Satpol PP. Mereka bertugas mengamankan jalannya penertiban. Polisi tetap memikirkan dampak terburuk, yaitu perlawanan warga yang keberatan tempat tinggal mereka dibongkar.
"(Jumlah personel) 4.000 sampai 5.000, gabungan dari TNI-Polri dan Satpol PP. Backup itu berarti mengamankan semua warga masyarakat yang ada di Kalijodo dan sekitarnya, termasuk Pemprov. Jangan sampai ada gangguan keamanan berupa gesekan, kemacetan, dan lain-lain," Iqbal menandaskan melalui pesan singkat.