Liputan6.com, Zurich - Mantan presiden FIFA Sepp Blatter memperingatkan penggantinya, Gianni Infantino kalau menduduki jabatan penting di organisasi membuatnya sulit mendapatkan teman. Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di FIFA, Infantino merupakan Sekretaris Jendral UEFA.
Baca Juga
- Piala Gubernur Kaltim: Gol Penalti Bawa Sriwijaya Tekuk PS TNI
- Gaya Selfie Adik Arturo Vidal Bikin Heboh Dunia Maya
- Cedera ACL: Hantu Bagi Pesepakbola
Advertisement
Dalam Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA 26 Februari lalu di Zurich, Swiss, Infantino terpilih setelah mendapat 115 suara, mengalahkan pesaing terberatnya dari Bahrain, Sheikh Salman yang mengoleksi hanya 88 suara di putaran kedua pemungutan suara. Sebelum KLB, pemerintahan Blatter harus berakhir dengan pengungkapan kasus korupsi dan menyelewengan wewenang oleh sejumlah pejabatnya.
Selain Blatter, Sekjen terdahulu Jerome Valcke dan presiden UEFA Michel Platini juga ikut terseret. Kini Blatter harus menjalani hukuman larangan beraktivitas di dunia olahraga selama enam tahun dan wajib membayar denda sebesar 2 juta franc Swiss atau Rp 26 miliar.
"Saya mengucapkan selamat kepada Anda, tetapi ingat posisi yang Anda inginkan tidak akan mudah. Anda akan berharap pada keajaiban," tulis Blatter dalam sebuah surat terbuka yang diterbitkan oleh surat kabar Prancis, Journal du Dimanche.
Blatter sudah menjabat sebagai presiden pada 1998 dan sebelum tersandung kasus penyelewengan jabatan, dia mengaku sudah meletakkan pondasi kuat dalam federasinya. "Saya memiliki ekspektasi dalam 18 tahun terakhir di FIFA, yang saya layani selama 41 tahun. Keajaiban akan terbantu oleh jumlah suara untuk reformasi birokrasi yang juga sudah saya mulai," kata pria asal Swiss itu.
"Persiapkan diri dengan baik tapi tetap waspada. Saat semua orang mendukung dan mengatakan kata-kata manis pada Anda, ketahuilah kalau Anda presidennya, jadi teman akan langka," tutur Blatter.