Liputan6.com, Jakarta - Warga Kalijodo mungkin masih bisa tidur nyenyak jika kecelakaan maut Toyota Fortuner dengan sepeda motor yang menewaskan 4 orang tidak terjadi pada 8 Februari lalu.
Ya, sebuah Fortuner bernomor polisi B 201 RFD menabrak sepasang pengendara motor Zulkahfi Rahman dan istrinya Nuraini di kilometer 15 Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Keduanya tewas seketika. Tidak hanya itu, 2 penumpang Fortuner itu juga tewas, satu diantaranya adalah mantan pemandu lagu di Kalijodo, sebuah kawasan hiburan malam di Jakarta.
Usut punya usut, Riki Agung Prasetyo, tersangka sopir Fortuner maut, baru saja menghabiskan malam di lokasi hiburan malam Kalijodo.
Kecelakaan maut Fortuner menjadi pintu pembuka bencana bagi warga Kalijodo. Dari situlah wacana untuk membersihkan kawasan red area itu kemudian muncul. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ingin agar Kalijodo dirapikan dan dikembalikan sebagai lahan terbuka hijau.
Baca Juga
Advertisement
Omongan Ahok terbukti bukan pepesan kosong. Mantan Bupati Belitung Timur ini serius dengan niatnya dan langsung berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Polda Metro dan Pangdam Jaya.
Niat Ahok sempat mendapat cibiran warga Kalijodo. Mereka tidak yakin Ahok sanggup merealisasikan omongannya. Terlebih, fakta menunjukkan sejumlah gubernur DKI sebelumnya keder dengan keangkeran Kalijodo.
"Idiiih..., berani ke sini dia (Ahok)? Awas, bahaya. Cowok-cowoknya sangar-sangar," ucap seorang PSK bernisial M, Selasa 9 Februari 2016, saat pertama kali mendengar kabar Pemprov DKI Jakarta bakal menggusur kawasan Kalijodo, Jakarta Utara.
Tapi bukan Ahok namanya jika takut dengan sejumlah ancaman itu. Dia menjawab cibiran warga Kalijodo dengan mengeluarkan Surat Peringatan Pertama atau SP-1 yang kemudian dilanjutkan dengan SP-2 dan SP-3 pada Minggu, 28 Februari kemarin. Dan riwayat Kalijodo sebagai kawasan red area Jakarta pun berakhir.
Berikut runtutan peristiwa menuju pembongkaran Kalijodo:
8 Februari 2016
Fortuner Maut Tewaskan 4 Orang
Keduanya tewas seketika. Tidak hanya itu, 2 penumpang Fortuner itu juga tewas, satu diantaranya adalah mantan pemandu lagu di Kalijodo, sebuah kawasan hiburan malam di Jakarta.
Kecelakaan lalu lintas melibatkan mobil Toyota Fortuner B 201 RFD dengan sepeda motor terjadi di kilometer 15, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Senin 8 Februari 2016 sekitar pukul 04.10 WIB.
Kecelakaan maut itu mengakibatkan 4 orang tewas. Dua orang adalah pasangan suami istri, Zulkahfi Rahman dan Nuraini. Sementara 2 lainnya adalah teman Riki yang menumpang Fortuner maut, Tatang Satriana dan Evi. Sementara 3 orang lainnya mengalami luka.
Usut punya usut, Riki Agung Prasetyo, tersangka sopir maut, baru saja menghabiskan malam di lokasi hiburan malam Kalijodo.
9 Februari 2016
Ahok Ingin Bersihkan Kalijodo
Peristiwa Fortuner Maut kembali mencuatkan nama Kalijodo. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun ingin kawasan itu bebas dari maksiat. Sehingga tidak ada lagi orang yang celaka setelah singgah di sana.
"Makanya saya bilang Kalijodo harus segera sosialisasi. Kita bersihkan semua," ujar Ahok usai meresmikan Taman Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa 9 Februari 2016.
Suami Veronica Tan itu tidak ingin lagi ada kawasan yang dijadikan tempat pesta miras seperti itu. Terlebih efeknya sangat membahayakan orang lain.
"Enggak ada toleransi. Lebih banyak mudarat daripada manfaat itu," pungkas Ahok.
Advertisement
12 Februari 2016
Polda Metro Dukung Ahok
Polda Metro Jaya mendukung rencana Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menggusur tempat prostitusi di Kalijodo, di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Wacana penertiban Kalijodo kembali mencuat setelah kasus kecelakaan maut yang menewaskan 4 orang. Tersangka kasus kecelakaan tersebut baru saja menghabiskan malam di lokasi hiburan malam Kalijodo.
"Kami enggak ingin di Jakarta ada tempat seperti itu apalagi jadi sarang kejahatan," ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal (Irjen) Tito Karnavian, Jumat (12/2/2016).
14 Februari 2016
Sosialisasi Penertiban Dilakukan
Pemprov DKI Jakarta berencana menertibkan kawasan Kalijodo, Jakarta Utara. Langkah sosialiasasi pun langsung dilakukan oleh jajaran pemerintah Kota setempat.
"Sosialisasi (pembongkaran Kalijodo) sudah dilakukan tadi pagi," kata Sudin Kominfomas Jakarta Utara Christian kepada Liputan6.com di Kantor Camat Penjaringan, Jakarta, Minggu (14/2/2016).
Selain melibatkan Pemprov DKI, sejumlah pihak turut diikutsertakan dalam sosialisasi ini. Termasuk Polsek dan Koramil setempat.
15 Februari 2016
Warga Kalijodo Lapor ke Komnas HAM
Warga Kalijodo merasa terganggu dengan kedatangan personel Pemerintah Daerah DKI bersama ratusan aparat gabungan dari Satpol PP, Polisi, dan TNI. Sebabnya, aparat tersebut datang dengan bersenjata lengkap, Minggu 14 Februari pagi kemarin.
Buntut peristiwa itu, puluhan warga Kalijodo melapor ke Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (Komnas HAM). Mereka melapor karena merasa kedatangan aparat keamanan bersenjata lengkap itu merupakan sebuah intimidasi kepada warga Kalijodo yang gencar direncanakan akan direlokasi.
Laporan warga Kalijodo ini diterima langsung Ketua Komnas HAM, Haffid Abbas.
"Mereka datang saat Kalijodo sedang sepi. Mereka datang tanpa pemberitahuan kepada kami, RT, dan RW," ujar Leonard Eko Wahyu, warga Kalijodo di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (15/2/2016).
18 Februari 2016
SP-1 Dilayangkan
Asisten Pemerintahan Jakarta Barat, Denny Ramdany mendatangi kawasan Kalijodo. Dia menuju RT 07 RW 10, Angke, Tambora, Jakarta Barat, yang masih merupakan kawasan Kalijodo.
Kedatangannya untuk mensosialisasikan surat peringatan pertama atau SP1 yang dilayangkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Melalui surat itu, Ahok meminta warga segera mengosongkan dan membongkar sendiri rumahnya.
"Hari ini merupakan bagian dari tahapan selanjutnya, di mana kita akan memberikan SP1, terkait rencana Pemprov DKI melakukan penataan di Kalijodo. Di mana waktunya itu adalah 7x24 jam," ujar Denny di lokasi.Denny menjelaskan, di wilayahnya terdapat 105 bangunan yang dipindahkan dan ada 86 Kepala Keluarga. Total, sudah ada 18 Kepala Keluarga yang mendaftar untuk tinggal di rumah susun.19 Februari 2016
Warga Kalijodo Geruduk DPRD DKIRatusan warga [Kalijodo mendatangi gedung DPRD DKI Jakarta. Sebanyak 10 perwakilan warga Kalijodo kemudian ditemui pimpinan DPRD DKI Jakarta.
Warga menuntut peran aktif DPRD DKI Jakarta untuk bisa berbicara pada Gubenur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama agar menunda penertiban.
Dalam pertemuan itu, tidak terlihat pentolan Kalijodo Abdul Aziz atau karib disapa Daeng Aziz. Warga kali ini diwakili kuasa hukum mereka, Razman Arif Nasution.
Advertisement
20 Februari 2016
Operasi Pekat Digelar
Ribuan aparat gabungan dari Polda Metro Jaya, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja menggelar operasi penyakit masyarakat atau pekat di kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu 20 Februari pagi.
Dalam operasi yang dipimpin langsung Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Tito Karnavian itu, aparat gabungan menemukan sejumlah pelanggaran. Aparat gabungan juga menangkap 17 warga Kalijodo yang diduga melanggar hukum.
25 Februari 2016
SP-2 Dilayangkan
Surat peringatan kedua (SP-2) bagi warga sudah terpasang di kawasan[ Kalijodo. Peringatan dari pemerintah Jakarta Barat itu berisi instruksi agar warga di Kalijodo mengosongkan kediaman mereka dalam waktu 3x24 jam.
Pantauan Liputan6.com di sekitar lokasi saat surat itu terpasang, kawasan Kalijodo sepi. Warga sudah meninggalkan rumah mereka. Para PSK pun sudah hengkang dan kafe-kafe sudah dijarah. Kalijodo serupa kota mati.
Beberapa polisi dan tentara mondar-mondir di kawasan Kalijodo yang masuk dalam wilayah administrasi Jakarta Barat.
26 Februari 2016
Daeng Azis Ditangkap Polisi
Pentolan Kalijodo, Abdul Azis atau yang dikenal dengan nama Daeng Azis ditangkap polisi. Dia ditangkap di kawasan Jakarta Pusat.
"Betul, Daeng Azis ditangkap, tadi sekitar pukul 12.45 WIB. Penangkapan di Jalan Antara, Jakarta Pusat," ujar Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona, Jumat (26/2/2016).
Daniel mengatakan, tersangka kasus prostitusi Kalijodo itu ditangkap di sebuah rumah kos-kosan. Dia bersembunyi.
"Ya iyalah, ngapain kalau enggak sembunyi," Daniel menandaskan.
28 Februari 2016
Surat Peringatan Ketiga (SP-3) Dikeluarkan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Wali Kota Jakarta Utara sudah menempelkan surat peringatan ke-3 (SP 3) di beberapa bangunan di kawasan Kalijodo. Surat peringatan itu disebar pada pagi tadi.
"Sudah diberikan tadi SP3 jam 07.00 WIB," ujar Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi di Kalijodo, Jakarta, Minggu (28/2/2016).
Rustam memerintahkan warga sekitar untuk segera meninggalkan kediaman mereka. Sebelum matahari terbit di Senin pagi.
"Segera kosongkan kawasan tersebut. Ini hari terakhir," kata Rustam.
29 Februari 2016
Kalijodo Dibongkar
Setelah melewati propses panjang berupa Surat Peringantan pertama (SP-1), SP-2 hingga SP-3, Kalijodo akhirnya dibongkar.
5 Ribu personel gabungan dari TNI, Polri, Sat Pol PP dan pemerintah akan serbu kawasan Kalijodo Senin.
"5.000 itu gabungan, 600 dari tentara, 2.000-an dari Polri dan selebihnya dari Sat Pol PP, petugas kebersihan dan instansi terkait," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Muhammad Iqbal, Minggu 28 Februari 2016.
Advertisement