Liputan6.com, Jakarta - Guna mempermudah dan menarik lebih banyak investor asal Tiongkok, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) akan membentuk layanan desk investasi khusus untuk para investor asal Negeri Tirai Bambu tersebut. Desk khusus ini menyusul desk serupa yang telah dibentuk BKPM untuk investor Korea Selatan dan Jepang.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, pada tahun lalu investasi asal Tiongkok mendominasi rencana investasi asing di Indonesia. Sepanjang 2015 tercatat rencana investasi Tiongkok sebesar Rp 277,59 triliun atau 22,96 persen dari total izin prinsip penanaman modal asing (PMA) yang mencapai Rp 1.208,8 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"Untuk meningkatkan komitmen para investor asal Tiongkok dan Hong Kong, kami akan bentuk desk khusus untuk investor Tiongkok," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Dia menjelaskan, selama ini rencana investasi perusahaan-perusahaan Tiongkok di Indonesia terkendala bahasa. Dengan adanya desk ini diharapkan tidak ada lagi kendala bahasa sehingga perusahaan-perusahaan tersebut bisa dengan mudah berinvestasi di Indonesia.
"Terus terang minat investasi dari Tiongkok terus meningkat dan kami memiliki keterbatasan bahasa. Karena itu kami perlu memberikan dukungan yang lebih baik. Ini dengan adanya dukungan dari Kedutaan Besar Tiongkok untuk desk Khusus Tiongkok di BKPM," kata dia.
Franky menargetkan dalam satu bulan ke depan desk khusus tersebut sudah akan terbentuk. Nantinya akan ada perwakilan dari Kedutaan Besar Tiongkok yang akan membantu kelancaran rencana investasi perusahaan-perusahaan asal Negeri Tirai Bambu tersebut.
"Kami harapkan dalam waktu satu bulan sejak sekarang sudah ada deks khusus Tiongkok di BKPM," ia menandaskan. (Dny/Gdn)