Liputan6.com, Jakarta - Produsen ban asal Tiongkok, Shandong O'Green Tyre Co Ltd, tengah merampungkan pembangunan pabriknya di Indonesia. Pabrik tersebut merupakan hasil kerja sama dengan perusahaan lokal PT Vorich Wealth Indo. Kerja sama ini membentuk perusahaan baru bernama PT Eastern O'Green yang nantinya akan menjalankan operasional pabrik tersebut.
General Manager (GM) Eastern O'Green, Fitri Zenitia, mengatakan pabrik dengan nilai investasi sebesar US$ 501 juta tersebut tengah dibangun di Cikampek, Jawa Barat. Jika telah beroperasi, nantinya kapasitas produksi pabrik tersebut ditargetkan mencapai 20 ribu-30 ribu ban per hari.
"Itu ban untuk truk, bus, dan kendaraan jenis sedan. Saat ini kita sudah melakukan tes pasar untuk mengetahui pangsa pasarnya. Tapi investasinya terus jalan," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).
Baca Juga
Advertisement
Fitri menjelaskan hasil produksi ban tersebut sebagian besar ditujukan untuk pasar ekspor, seperti ke Amerika Serikat (AS), Eropa, Meksiko, Brasil, dan Australia. Dengan diproduksi di Indonesia, diharapkan ban-ban tersebut tidak terkena bea masuk yang tinggi jika masuk ke negara-negara tersebut.
"Nanti 75 persen untuk ekspor dan 25 persenya pasar lokal. Kalau dari Tiongkok itu masuk ke AS kena bea masuk 50 persen, kalau ke Australia 30 persen. Kalau dari Indonesia cuma 5 persen. Jadi pasar AS itu sebenarnya besar cuma kalau Tiongkok itu ada pembatasan," kata dia.
Fitri menargetkan dalam satu tahun nilai ekspor ban yang diproduksi oleh Eastern O'Green mencapai US$ 600 juta, sedangkan penyerapan tenaga kerjanya mencapai 2.000 orang.
"Pabriknya ditargetkan selesai semester I ini. Nanti tahap 1 penyerapan tenaga kerjanya bisa sampai 2.000 orang. Tiongkok boyong 200 orang tenaga kerja dari sana, itu tenaga teknisi," tuturnya. (Dny/Gdn)