Ahok: Zaman Nabi Nuh Saja Tenggelam Kalau Hujan Terus

Ahok mengaku terus berusaha agar genangan yang muncul segera surut.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 29 Feb 2016, 14:07 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan harga barang di JakBook dan Edu Fair 2015 lebih mahal dari harga pasaran, Jakarta, Senin (27/7). Ahok menghimbau agar warga tidak lagi belanja dipameran tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa wilayah di Jakarta belum bebas genangan air dan banjir. Terlebih saat diguyur hujan terus-menerus seperti beberapa waktu lalu.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menilai sangat wajar bila sejumlah wilayah di Jakarta masih tergenang saat hujan deras. Namun, menurutnya, paling tidak genangan sekarang cepat surut.

"Zaman Nabi Nuh aja tenggelem kok, banjir 30 hari 30 malem. Zaman Nabi Nuh aja tenggelem kok kalau hujan terus-menerus," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (29/2/2016).

Kawasan Jakarta Selatan, kata Ahok , pasti tetap tergenang karena rumah mereka berada di sisi sungai. Normalisasi juga belum bisa dilakukan secara maksimal karena rusunawa sebagai bentuk kompensasi belum sepenuhnya siap.

"Tapi kalau selama airnya terhubung dan terbawa ke bawah pasti oke," ujar Ahok.

Sementara,kata suami Veronica Tan itu, Jakarta Barat lebih parah dibanding wilayah lainnya karena beberapa alasan.

"Nah Saya sudah bilang sama Dinas Tata Air hati-hati kamu cek ini, laut lagi turun, pompa Pasar Ikan stand by bagus, pompa Waduk Pluit bagus, harusnya dia buka air ke Ciliwung Lama, jangan semua lempar ke pintu air Karet, kalau kamu masukin ke pintu air Karet, dia akan masuk ke Banjir Kanal Barat. Kalau Banjir Kanal Barat terlalu kenceng airnya, Kali Angke kagak turun, kalau Kali Angke kagak turun otomatis got-got dalam rumah enggak bisa masuk sungai, gitu aja teorinya air gitu lho," jelas Ahok.

Pemprov DKI Jakarta terus berusaha agar genangan yang muncul segera surut. Kecuali, air laut dalam kondisi pasang. Dipastikan surut akan lebih lama.

Oleh karena itu, kata Ahok, sistem penanganan banjir terus dibangun. Termasuk pembangunan tanggul setinggi 3,8 meter di sepanjang pantai utara Jakarta. Dengan begitu, waduk bisa memiliki waktu lebih untuk menampung dan mengeluarkan air ke laut sehingga tidak ada lagi genangan dan banjir karena air terus mengalir.

"Waduknya jadi sempet nampung, pompanya semua beres, Jakarta enggak akan banjir. Paling Selatan yang masih sempit, dulu sungainya 20 meter jadi 3 meter, 8 meter jadi 2 meter, kamu buat rumah ya kamu akan tergenang," kata Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya