5 Investor Tiongkok Manfaatkan Layanan Izin Investasi 3 Jam

Sejak resmi diluncurkan, lima investor asal Tiongkok telah memanfaatkan layanan izin investasi tiga jam.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Feb 2016, 16:25 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani (Liputan6.com/Andrian Martinus)
Kepala BKPM Franky Sibarani (Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Mo‎dal (BKPM) menyatakan sejak resmi diluncurkan pada Januari 2016, sebanyak lima investor asal Tiongkok telah memanfaatkan layanan izin investasi tiga jam. Hingga saat ini, investor asal Tiongkok bahkan menjadi salah satu yang paling banyak memanfaatkan layanan tersebut.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan ‎selain pertumbuhan realisasi investasi, langkah pemerintah untuk menawarkan kemudahan layanan izin investasi tiga jam direspons positif oleh investor Tiongkok. Hingga 18 Februari 2016 tercatat lima perusahaan asal Tiongkok telah memanfaatkan layanan investasi tersebut.

"Dari jumlah tersebut tercatat nilai investasi yang berhasil difasilitasi mencapai US$ 2,34 miliar atau setara dengan Rp 32,5 triliun (kurs Rp 13.900)," ujarnya di Jakarta, Senin (29/2/2016).

Menurut dia, nilai investasi sebesar Rp 32,5 triliun tersebut setara dengan 60 persen total nilai investasi yang melalui layanan izin investasi tiga jam yang mencapai Rp 54 triliun. Saat ini tercatat ada 20 perusahaan yang memanfaatkan layanan tersebut.

 

Selain perusahaan-perusahaan Tiongkok tersebut, kata Franky, terdapat 13 perusahaan supplier komponen otomotif Tiongkok yang sudah antre untuk mengajukan izin tiga jam. Ke-13 perusahaan tersebut merupakan bagian dari 15 perusahaan supplier komponen saat ini sedang proses konstruksi di Indonesia.

"Dua perusahaan lainnya berasal dari Amerika Serikat dan Jerman. Ini sedang menjadi salah satu proyek yang akan dikawal oleh tim marketing officer RRT BKPM," kata dia.

Melihat respons yang baik tersebut, Franky menyatakan pihaknya akan terus mengkomunikasikan keberadaan layanan izin investasi tiga jam kepada investor, termasuk dari Tiongkok. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu tersebut menjadi salah satu negara yang menjadi prioritas pemasaran investasi.

“Sekarang ada peningkatan yang cukup positif. Kalau layanan ini sebelumnya seminggu melayani kita, kami bulan lalu ada yang sehari melayani tiga investor termasuk Tiongkok. Jadi trennya positif," ia menandaskan.

Sekedar informasi, kemudahan layanan izin investasi tiga jam ini diharapkan dapat menjadi salah satu senjata untuk mencapai target investasi pada 2016 sebesar Rp 594,8 triliun. Target ini naik dari realisasi investasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 545,4 triliun. (Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya