PLTS Berkapasitas 2 MW Bakal Dibangun di Manokwari

PLTS tersebut bakal dibangun di Manokwari, Papua Barat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 29 Feb 2016, 17:39 WIB
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - BUMN PT LEN Industri bakal membangun pe,bangkit listrik tenaga surya ({TS) di Indonesia Timur berkapasitas 2 megawatt (mw). PLTS tersebut bakal dibangun di Manokwari, Papua Barat.

Proyek tersebut masuk ke dalam 24 proyek strategis yang hari ini dilakukan penandatanganan kontraknya. Presiden Joko Widodo dalam kesempatan itu turut hadir menyaksikan prosesi penandatanganan di Kementerian ESDM ini.

Dirut PT LEN Industri Abraham Mose yang ditemui usai acara tersebut mengatakan bahwa proyek pembangunan PLTS 2 MW Manokwari yang ditandatangani di depan Presiden Jokowi tersebut merupakan Proyek Strategis yang mempunyai nilai kontrak sebesar 57,6 Miliar Rupiah.

"Ini merupakan proyek Strategis di mana nilainya proyek untuk PT LEN untuk pembangunan PLTS ada 388 Milyar dan yang akan di bangun di manokwari PLtS 2 MW nilainya 57,6 Miliar," ucap Abraham Mose.

Ia menargetkan pembangunan PLTS di ujung timur wilayah Indonesia itu akan selesai kurang dari satu tahun. "Pengerjaan PLTS Manokwari ditargetkan akan memakan waktu 240 hari kerja, bahkan bisa dipercepat seperti proyek-proyek PLTS lainnya yang kami kerjakan," kata Abraham.

Selain membangun PLTS di Manokwari, Abraham mengatakan pihaknya juga telah mengerjakan pembangunan PLTS di Kupang NTT. Berbeda dengan yang ada di Manokwari, PLTS Kupang mempunyai daya sebesar 5 MW. "Yang di Kupang lebih besar jumlahnya, karena krisis listrik di sana sangat besar," ucapnya.

Ia pun mengatakan, selain di Manokwari, pembangunan PLTS akan terus dilakukan pemerintah sebagai upaya mengatasi krisis listrik khususnya di wilayah yang masih tergolong sebagai daerah tertinggal. "Akan terus dibangun dan memang Pak Presiden menargetkan agar wilayah-wilayah yang selama ini mengalami krisis listrik tidak lagi terjadi," tuturnya.

Penandatanganan Kontrak

Presiden Joko Widodo menghadiri penandatanganan kontrak belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kementerian Energi ‎Sumber Daya Mineral (ESDM) 2016 tahap tiga. Secara keseluruhan,pada tahap III ini dilakukan penandatanganan 133 paket dengan nilai Rp 3,04 triliun.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menekankan kembali bahwa tahun 2016 adalah tahun percepatan kerja dan dirinya akan terus mengejar dan mendorong semua kementerian/lembaga (K/L) untuk mempercepat penandatanganan kontrak dan pengerjaan proyek pembangunan.

“Setelah tadi diteken (kontrak) besok harus sudah bekerja. Cepat ditandatangani, cepat dikerjakan, cepat diselesaikan, tapi juga ingat kualitasnya," ujar Jokowi.

Jokowi mengingatkan agar Kementerian ESDM meningkatkan realisasi penyerapan anggaran pada tahun 2016. Ia pun memberikan target khusus kepada Menteri ESDM Sudirman Said untuk meningkat penyerapan angaran tahun ini.

"Tahun kemarin 64 persen, tahun ini saya sudah bisikin Pak Menteri harus di atas 90 persen, harus, saya tidak mau ditawar," kata Jokowi. ‎

Jokowi juga memerintahkan Menteri ESDM beserta jajaran dan pihak-pihak terkait untuk bekerja cepat dan memantau terus berbagai proyek yang telah ditandatangani.

"Segera selesaikan. Jangan terlalu banyak didiskusikan, jangan terlalu banyak diseminarkan, dan jangan terlalu banyak dikaji. Lihat lapangan, lalu putuskan. Saya tegaskan kembali bahwa birokrasi harus menjadi sumber solusi," kata Jokowi.

Jokowi juga mengingatkan agar proyek-proyek yang akan dilaksanakan nanti harus mampu menyerap tenaga kerja lokal sebanyak-banyaknya.

"Saya ingin agar melibatkan kontraktor-kontraktor lokal sehingga peredaran uangnya tidak kembali lagi ke Jakarta. Uangnya harus ditinggal di daerah sehingga ekonomi daerah dapat berjalan. Sekali lagi, libatkan kontraktor kecil di daerah itu," ucapnya. (Luq/Zul)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya