Ini Bahaya Ibu Hamil yang Diet Ketat dan Olahraga Berlebihan

Hal ini bisa menimbulkan janin tidak berkembang dengan normal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 29 Feb 2016, 22:00 WIB
Jaga asupan makanan namun tak perlu diet ketat. Hal tersebut bisa membahayakan perkembangan janin. (Foto: sheknows.com)

Liputan6.com, New York- Para selebriti yang kembali langsing setelah beberapa minggu usai melahirkan membuat para wanita lain menginginkan hal sama. Alhasil banyak ibu hamil yang tak mau gemuk saat hamil dengan cara diet ketat dan terlalu banyak berolahraga. Padahal diet ketat dan olahraga berlebihan bisa membahayakan janin yang dikandung.

Ketika asupan makanan yang dikonsumsi ibu hamil tidak cukup atau pun olahraga yang dilakukan berlebihan, janin  berisiko mengalami intrauterine growth restriction (IUGR). Ini adalah kondisi yang membuat janin tidak tumbuh normal dan memiliki berat badan rendah seperti diungkapkan dokter kebidanan dan kandungan, ROSH Maternal-Fetal Medicine, New York, Daniel Roshan.

Kondisi janin dengan IUGR biasanya lemah, sehingga saat lahir harus melalui operasi caesar, tak bisa normal. Sesudah lahir, bayi yang terlalu kecil harus dimonitor terus karena biasanya memiliki masalah pernapasan.

Tak cuma itu, saat tumbuh dan kembang, bayi ini cenderung mengalami masalah pada perkembangan otak dan intelektual seperti diungkap dokter Roshan seperti dikutip laman Fox News, Senin (29/2/2016).

Oleh karena itu bagi Anda, ibu hamil, fokuslah pada kesehatan bukan berat badan. Wanita hamil sebaiknya mengonsumsi makanan seimbang sambil tetap melakukan aktivitas fisik yang aman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya