Jokowi: Mohon Maaf Listrik Masih Biarpet

Jokowi mengatakan, setiap ke daerah dia selalu mendapat keluhan soal listrik oleh warga.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 01 Mar 2016, 08:49 WIB
Petugas PLN mengecek instalasi kabel di tiang listrik milik PLN, Jakarta (26/2). Mulai 28 Februari 2016, PLN berencana membongkar perangkat atau jaringan telematika yang memanfaatkan tiang listrik di Jakarta tanpa izin. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena di beberapa daerah masih terjadi pemadaman listrik bergilir. Bahkan, ada pula yang belum teraliri listrik.

"Mohon maaf listrik masih biarpet di beberapa daerah," kata Jokowi dalam akun Twitter yang dikutip Liputan6.com, Selasa (1/3/2016).

Jokowi mengatakan, setiap ke daerah dia selalu mendapat keluhan soal listrik oleh warga. Meski begitu, Jokowi menegaskan, pembangunan pembangkit listrik masih terus dilakukan di beberapa daerah.


"Mohon maaf pada seluruh warga, perlu waktu 4-5 tahun untuk membangun pembangkit listrik. Kita memang terlambat membangun. Kini saatnya bergerak cepat," tutur Jokowi.

Terakhir, Jokowi akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 5 Mega Watt di Desa Oelpuah, Kupang Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dibuat oleh PT LEN Industri (Persero), dan juga akan dibangun di kota-kota lain yang mengalami krisis listrik.

"Ini yang nanti akan kita kembangkan terutama di pulau-pulau terluar yang sulit terjangkau pembangkit listrik tenaga batubara. Maka nanti larinya akan ke PLTS," ujar Jokowi di Kupang beberapa waktu lalu.

Menurut Jokowi, selain ramah lingkungan, pembangunan PLTS juga lebih cepat daripada Pembangkit listrik yang menggunakan batu bara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya