Liputan6.com, Skopje - Sekelompok migran mengamuk dan menerobos pagar kawat di perbatasan Macedonia-Yunani dengan menggunakan batang besi. Rekaman televisi memperlihatkan saat mereka tengah mendorong pagar di Idomeni.
Sementara, polisi Macedonia menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan tersebut.
Sebagian pagar terbuka karena perusakan tersebut. Namun belum jelas berapa banyak jumlah migran yang berhasil menerobos.
Mayoritas dari mereka yang berusaha mencapai Eropa utara adalah pengungsi Suriah dan Irak. Sekitar 7 ribu orang terjebak di wilayah Yunani, karena Macedonia hanya mengizinkan sejumlah orang masuk.
Mereka hidup di tenda dalam keadaan buruk selama seminggu lebih, menghadapi kelangkaan makanan dan bantuan kesehatan.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari BBC, Selasa (1/3/2016), kekacauan pada hari Senin 29 Februari 2016 waktu setempat itu terjadi pada gerbang berpagar kawat yang didirikan agar migran menjauh dari jalur kereta.
Macedonia dan negara-negara Balkan lain membuat pagar sebagai usaha untuk mengurangi gelombang migran, setelah lebih sejuta orang memasuki Jerman tahun lalu. Pihak Yunani marah terhadap Austria karena membatasi jumlah migran.
Masalah ini membuat Yunani menanggung sebagian besar beban memberikan tempat berlindung bagi migran yang tiba di Uni Eropa melalui Turki.
Sebelumnya pada Minggu 28 Februari, Kanselir Jerman Angela Merkel mendesak Eropa untuk membantu Yunani dalam krisis migran di Yunani saat ini.