Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memimpin apel gelar pasukan Komando Operasi Pengamanan VVIP Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT-LB OKI) 2016 di Monas, Selasa (1/3/2016). KTT-LB OKI akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, pada 6-7 Maret mendatang.
Pantauan Liputan6.com, apel yang dimulai pada pukul 08.00 WIB itu diikuti ribuan personel gabungan baik dari unsur TNI maupun Polri. Selain apel, dalam kesempatan itu Gatot juga melakukan pengecekan beberapa alutsista seperti persenjataan dan kendaraan-kendaran taktis untuk mengamankan wilayah Jakarta selama gelaran acara KTT-LB OKI berlangsung.
Beberapa alutsista yang dipamerkan yaitu kendaraan lapis baja seperti Anoa, kendaraan tempur amphibi, helikopter, Barracuda, dan kendaraan water cannon. Dalam inspeksi tersebut, Gatot yang didampingi KSAD Angkatan Jenderal TNI Mulyono, KSAL Laksamana Ade Supandi, dan KSAU Marsekal Agus Supriatna itu sempat bertanya kepada beberapa petugas pengamanan KTT OKI.
"Kamu tahu tugas kamu di mana?" tanya Gatot kepada salah seorang anggota TNI.
"Siap, tahu Panglima. Saya ditempatkan di pintu depan JCC," ucap salah seorang perwira dari Paskhas TNI Angkatan Udara.
Baca Juga
Advertisement
Dansatgaspen Pengamanan KTT OKI ke-5, Kolonel Czi Berlin mengatakan, pelaksanaan KTT-LB OKI merupakan konferensi internasional yang digelar atas inisiatif Presiden Jokowi. Keamanan dalam acara tersebut harus menjadi hal yang paling diutamakan karena akan mendatangkan banyak tamu negara setingkat kepala negara atau kepala pemerintahan.
"KTT LB OKI ke-5 merupakan kegiatan berskala internasional yang bersifat extra ordinary atas permintaan Presiden Palestina, sehingga keberhasilan penyelenggaraan ini berpengaruh terhadap martabat dan kredibilitas bangsa Indonesia," kata Berlin.
Berlin mengatakan, pasukan TNI yang akan disiagakan sebanyak 10.150 personel dari masing-masing satuan TNI. Seperti dari Koopspam, Kosatgaspam, Satgaspamwil, Kodam Jaya, Kostrad, Kormar, Paskhas, Satgas Hanud, Satgas Passus TNI, Satgas Kodam II/Srw, Satgas Kodam III/Slw, standby force, Kostrad dan Polri.
"Sasaran pengamanan adalah mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas, unjuk rasa anarkis, kerusuhan, aksi terorisme atau menyalahgunakan senjata api, bom dan bahan peledak, sabotase, penghadangan, penyanderaan, penculikan dan penyekapan, kejahatan konvensional dan transnasional lainnya," pungkas Berlin.