Liputan6.com, Jakarta - Banjir di sejumlah titik di wilayah Jakarta Barat hingga Selasa siang belum juga surut. Salah satunya kawasan permukiman di Jalan Pulo Harapan Indah, Cengkareng Barat. Ketinggian air bervariasi, namun di sejumlah titik mencapai sekitar 1 meter.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (1/3/2016), luapan air kali Sumongol menyebabkan sudah 5 hari terakhir ratusan rumah warga di RT 12, RW 10, Cengkareng Barat, masih terendam banjir.
Buruknya sistem drainase juga menyebabkan banjir di wilayah ini tak kunjung surut dalam waktu singkat. Banjir yang melanda permukiman warga ini memang kerap terjadi saat Jakarta dilanda musim penghujan.
Meski demikian, warga enggan mengungsi dan lebih memilih bertahan di rumah masing-masing. Padahal ketinggian air di sejumlah titik kawasan permukiman mencapai sekitar 1 meter.
Baca Juga
Advertisement
Banjir yang belum juga surut tak hanya mengganggu aktivitas warga. Para siswa terpaksa harus bersekolah dikelilingi genangan air.
Pada hari ini, sebagian besar siswa memilih bersekolah dengan mengenakan sandal. Namun tak sedikit pula yang tetap membawa sepatu meski tidak dikenakan. Banjir yang merendam lapangan sekolah juga memaksa para siswa yang semestinya mengikuti pelajaran olahraga harus mengurungkan niat.
Buruknya sistem drainase di sekitar lingkungan sekolah dan permukiman warga diduga menjadi pemicu genangan air yang tak kunjung surut.
Hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak Senin malam hingga Selasa pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan macet di ruas jalan tol dalam kota Cawang-Halim Perdanakusuma. Kendaraan yang akan menuju ke arah Semanggi berjalan merayap sejak gerbang tol Halim.
Tidak hanya di ruas tol, Jalan Arteri dari Cawang menuju ke Pancoran juga dipadati oleh kendaraan bermotor. Antrean kendaraan di lampu lalu lintas Halim semakin menambah panjang kemacetan di kawasan ini.
Sementara itu, hujan deras yang mengguyur sejumlah titik di Jakarta mengakibatkan Jalan Raya Cakung-Cilincing, Jakarta Utara tergenang banjir sepanjang 1 kilometer. Genangan air menutup ruas jalan akibat sistem drainase yang buruk di kawasan ini.
Selain genangan air setinggi 30 hingga 40 cm, jalanan yang berlubang membuat kendaraan yang melintas harus mengurangi kecepatan, sehingga kemacetan tak terhindarkan.