Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai banjir dan genangan yang terjadi di Jakarta belakangan ini, tidak serta merta karena tidak mengalirnya air lantaran saluran yang sempit. Tapi, ada oknum yang sengaja membuat aliran air tersumbat seperti yang terjadi di Jalan Medan Merdeka Selatan.
Ahok mengatakan, sudah menemukan dugaan sabotase itu sejak 2014. Tapi, lokasinya ada di Jalan Medan Merdeka Barat, kemudian langsung dibersihkan. Tapi sekarang malah ditemukan sumbatan berupa kulit kabel di Jalan Medan Merdeka Selatan.
"Makanya kita nggak tahu, suruh selidiki, ada 8 truk nih," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Selasa (1/3/2016).
Sebelum di Medan Merdeka Selatan, temuan aneh lainnya sudah pernah muncul di kawasan Fatmawati. Petugas menemukan ada portal jalan dan ban bekas di dalam saluran. Petugas pun langsung mengangkat sampah tak lazim itu.
"Contoh lagi Pasar Gembrong, jelas enggak bisa jawab saya sekarang, semua underpass saya suruh kirim foto, kita ada WA (WhatsApp) grup. Begitu hujan gerimis 24 jam mesti kirim foto. Mana mesin mati? Mesin mati kirim pompa. Pasar Gembrong alasannya digigit tikus. Begitu saya datang ternyata kebalik kabelnya. Dia bilang habis diservis. Lalu dia bilang kabel terbakar. Siapa yang bakar? Dia bilang bakar sampah. Yang di Dukuh Atas itu kabel dipotong lho," tutur Ahok.
Baca Juga
Advertisement
Sekarang, kata dia, tugas petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) ketika hujan adalah berkeliling ke lapangan untuk melihat genangan ada di mana saja. Kalau genangan disebabkan sungai meluap, petugas langsung membuat laporan dan dianalisis solusi yang tepat untuk menangani hal itu.
"Semua titik genangan kita tahu. Sekarang genangan ada tapi enggak gede-gede, mulai kecil. Paling hanya karena jalan cekung, jalan renggang. Kayak di Cempaka Putih enggak ada lagi genangan. Jadi kalau jalanan kecil langsung panggil Dinas Bina Marga, lapis jalan buang airnya ke got. Kalau 10 cm belum sempat turun makanya kita cek. Orang juga jangan buang sampah, kamu buang sampah pasti sampahnya ngikut," sambung Ahok.
Peran CCTV juga menjadi sorotan mantan Bupati Belitung Timur ini. Bila kondisi CCTV sudah normal dan bisa merekam tentu bisa dilihat oknum yang sengaja membuang sampah tak wajar ke saluran.
"CCTV kita enggak ada rekaman makanya saya marahin Dinas Kominfo. Kalian ini maunya apa? Saya sudah minta rekaman 3 hari kok enggak ada? Saya enggak berani menyatakan konspirasi atau apa. Sekarang polisi sudah teliti," pungkas Ahok.