Liputan6.com, Salerno - Hari ini 72 tahun silam, sekitar 520 penumpang kereta tewas -- surat kabar lokal menyebut jumlah korbannya 427 orang. Saat itu, transportasi massal tersebut tengah berhenti di sebuah terowongan dekat Salerno, Italia.
Bukan karena dibom, digranat atau ditembaki oleh sekelompok orang. Melainkan karena hasil pembakaran batubara yang tak disadari orang-orang.
Dilansir dari History.com, tragedi gas beracunyang terjadi di tengah-tengah Perang Dunia II itu tak memiliki rincian lengkap, karena pemerintah -- di tengah-tengah perang intens -- menutup-nutupi cerita tersebut hingga nyaris tidak dilaporkan pada saat itu.
Peristiwa tragis yang mencabut nyawa 500 penumpang kereta nomor 8017 itu bermula saat akomodasi massal tersebut berangkat dari Salerno menuju daerah pedesaan selatan kota, melalui Pegunungan Apennine.
Sepur 8017 adalah pengangkut kereta barang yang yang tidak seharusnya membawa penumpang. Namun saat itu sudah biasa baik tentara dan warga sipil menumpang kereta yang melewati kota-kota Eboli, Persano dan Romagnano.
Baca Juga
Advertisement
Setiap pemberhentian, jumlah penumpang ilegal yang naik kereta 8017 bertambah. Total membawa sekitar 650 orang ketika mencapai Balvano atau Balvano.
Balvano adalah sebuah kota kecil yang berada di antara 2 terowongan panjang di Apennines. Saat kereta 8017 memasuki terowongan Galleria delle Amri menuju luar Balvano, hujan deras tengah mengguyur.
Tak berapa lama, tiba-tiba sepur itu berhenti.
Laporan simpang siur. Ada yang menyebut kereta tidak mampu menarik gerbong barang yang kelebihan beban ketika melintasi lereng, atau akibat menunggu kereta turun di arah yang berlawanan.
Tak diketahui pasti mengapa tiba-tiba kereta terdiam di terowongan selama lebih dari 30 menit.
Meski menimbulkan tanda tanya besar mengapa kereta berhenti, tak ada yang curiga maut tengah mengintai mereka.
Laman Trivia-Library menyebut, lokomotif kereta saat itu terus membakar pengganti batubara sebagai energi karena yang bermutu tinggi sulit didapatkan selama perang.
Namun tak ada yang menyadari bahan pengganti batubara tersebut menghasilkan gas berbahaya karbon monoksida yang tak berbau dan beracun.
Sekitar 520 penumpang kereta pun sesak napas karena karbon monoksida saat mereka duduk di kereta api.
Mereka pun mati lemas akibat kekurangan oksigen, seperti penyebab utama kematian dalam bencana tambang setelah kebakaran atau ledakan. Sementara yang lainnya digambarkan tengah tertidur tak pernah bangun lagi.
Insiden yang juga dikenal dengan nama Tragedi Balvano itu adalah salah satu yang terburuk dan paling tidak biasa. Kecelakaan kereta terjadi kurang dari dua bulan setelah kecelakaan kereta api di terowongan Torro di Spanyol yang menewaskan 500 orang.
Pada tanggal yang sama tahun 1969, pesawat Concorde terbang untuk pertama kalinya. Sedangkan pada 2 Maret 1931 merupakan hari lahir Mikhail Gorbachev, Mantan Presiden Uni Soviet.