5 Negara Pemasok Beras Terbesar ke RI

Ada lima negara penyuplai beras terbesar ke Indonesia, tertinggi berasal dari Vietnam.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Mar 2016, 09:31 WIB
Aktivitas penurunan beras impor dari sebuah kapal saat tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (12/11). Sekitar 27 ribu ton beras tersebut didatangkan dari Vietnam untuk menjaga kestabilan persediaan beras nasional. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat impor beras Indonesia dari negara lain mencapai US$ 351,60 juta atau sekitar Rp 4,78 triliun sepanjang 2015. Ada lima negara penyuplai beras terbesar ke Indonesia, tertinggi berasal dari Vietnam.

Dari data yang diterima Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Nus Nuzulia Ishak, nilai impor tersebut mengalami penurunan sebesar 9,42 persen dibanding realisasi periode yang sama pada 2014 senilai US$ 388,18 juta.

Tren impor beras Indonesia dari dunia dalam kurun waktu 5 tahun terakhir (2011-2015) menunjukkan penurunan 31,68 persen dari US$ 1,51 miliar di 2011 menjadi tinggal US$ 351,60 juta pada tahun lalu.

Indonesia mengimpor beras paling banyak ke lima negara ini sepanjang 2015, antara lain dari Vietnam yang memasok US$ 202,56 juta (57,61 persen) ke Indonesia. Disusul Thailand dengan nilai impor beras US$ 66,77 juta (18,99 persen) dan Pakistan senilai US$ 62,95 juta (17,90 persen).



Kemudian di urutan keempat dan kelima ada India dan Myanmar yang masing-masing memasok beras ke negara ini senilai US$ 13,67 juta (3,89 persen) dan US$ 2,73 juta (0,78 persen).

Komoditas impor produk beras Indonesia dari negara lain meliputi jenis Fragrant Rice, Broken > 25 persen Semi-Milled or Wholly Milled Rice sebesar US$ 200,69 juta, Broken Rice senilai US$ 146,01 juta, Glutinous Rice (Pulot), Semi-Milled or Wholly Milled Rice sebesar US$ 612 ribu. Juga ada Parboiled Rice, Semi-Milled or Wholly Milled Rice sebesar US$ 39 ribu.

Sementara dari sisi ekspor, Kemendag menyatakan Indonesia merupakan salah satu produsen beras ke berbagai negara tujuan dengan nilai US$ 630 ribu pada tahun lalu. Angka ini merosot 17,05 persen terhadap ekspor di 2014 lalu yang mencapai US$ 760 ribu.

Sama halnya dengan impor, tren ekspor produk beras Indonesia ke negara lain selama lima tahun terakhir mengalami penurunan 9,63 persen dari US$ 837 ribu di 2011 menjadi US$ 630 ribu pada 2015.

Komoditas ekspor produk beras Indonesia ke negara lain pada tahun lalu, meliputi Glutinous Rice (Pulot), Semi-Milled or Wholly Milled Rice senilai US$ 352 juta, Fragrant Rice, Broken > 25 persen Semi-Milled or Wholly Milled Rice sebesar US4 255 ribu, Rice in the husk (paddy or rough) sebesar US$ 13 ribu, Other Husked (brown rice) sebesar US$ 9 ribu.

Dilihat dari lima negara tujuan ekspor terbesar produk beras Indonesia sepanjang 2015, antara lain ke Singapura dengan nilai ekspor US$ 351 ribu (55,70 persen), Amerika Serikat senilai US$ 96 ribu (15,18 persen). Indonesia juga memasok beras ke Italia US$ 80 ribu (12,72 persen), Malaysia US$ 62 ribu (9,88 persen) serta Belgia yang dipasok US$ 26 ribu (4,14 persen).
(Fik/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya