Liputan6.com, Jakarta Tujuan semula hanya ingin berkeliling dan cuci mata (window shopping) di mal, tapi kenapa lantas pulang dengan satu atau dua barang di tangan? Hal ini biasanya dialami individu yang "kecanduan belanja".
Sebetulnya tak ada salahnya dengan berbelanja. Studi terbaru yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science bahkan menemukan, mengeluarkan uang untuk berbelanja barang memberikan rasa bahagia lebih lama ketimbang mengeluarkan untuk hal-hal yang bersifat pengalaman, seperti misalnya nonton konser atau traveling.
Para peneliti dari University of British Columbia menunjukkan hasil studi, yakni rasa puas dan bahagia orang-orang yang berbelanja benda bertahan selama berminggu-minggu dibandingkan dengan mereka yang membelanjakan uang untuk bepergian, spa, atau menonton kegiatan, dikutip dari laman Newser.
Baca Juga
Advertisement
Berbelanja atau shopping bisa menjadi masalah serius bila Anda tak dapat mengontrol dorongan untuk terus melakukannya dan jadi kecanduan belanja. Alih-alih bahagia, Anda malah akan terjebak masalah lain seperti tagihan yang membengkak dan masalah keuangan.
Agar tak mengalami masalah keuangan gara-gara kecanduan belanja, tak ada salahnya menanyakan enam hal ini pada diri sendiri sebelum shopping seperti disarankan oleh psikolog Dr April Benson pada laman Today, Rabu (2/3/2016):
1. Kenapa saya berada di sini?
2. Bagaimana perasaan saya?
3. Apakah saya memerlukan hal ini?
4. Bagaimana kalau saya menunggu (untuk membelinya)?
5. Bagaimana cara saya membayarnya?
6. Di mana akan saya letakkan (barang itu)?
"Terkadang beberapa orang menjadi begitu lemah (akan dorongan berbelanja) karena stres atau rasa kehilangan," tutur Benson.
Menganalisis pola berbelanja bisa membantu untuk menghindari dorongan belanja berlebihan atau kecanduan belanja.