Liputan6.com, Jakarta - Donald Trump menjadi 'kuda hitam' dalam bursa calon presiden atau capres Amerika Serikat. Awalnya ia sama sekali tak diunggulkan, namun semua prediksi tersebut salah.
Dalam pemilihan Kaukus mau pun primary internal Partai Republik di 4 negara bagian, pengusaha properti ini 'meroket' dan berhasil memenangi 3 di antaranya.
Rentetan kemenangan Donald Trump menimbulkan kekhawatiran bagi negara di luar AS. Sebab pengusaha properti itu kerap mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial.
Baca Juga
Advertisement
Pernyataan Trump yang paling disorot adalah soal umat muslim serta imigran.
Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters pun buka suara terkait hal tersebut. Menurut dia, pernyataan kontroversial Trump tak perlu diambil pusing.
"Tak bisa dipungkiri Donald Trump akhir-akhir ini mendapat dukungan semakin kuat. Tapi perlu diingat, ia adalah bakal calon presiden dari Partai Republik, jadi bukan dari pemerintah," ucap McFeeters di Kantor Kedutaan Besar AS di Jakarta, Senin 1 Maret 2016.
"Jadi bisa saya pastikan seperti yang sudah disampaikan Presiden atau Menlu saya, pernyataan dari Trump tidak mewakili nilai-nilai AS," sambung dia.
Soal popularitas Trump yang terus naik, McFeeters menyebut hal itu terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya karena ia bukanlah politisi AS.
"Dia mungkin mengambil keuntungan bahwa dia bukan seorang politisi dan jauh dari pemerintahan. Sikapnya bertentangan dengan Washington. Jadi dia mengambil keuntungan dari masyarakat yang tak setuju dengan sistem kami saat ini," pungkas McFeeters.