Liputan6.com, Surabaya - Sedikitnya, 13 kelurahan tergenang banjir akibat luapan Sungai Kemuning di Sampang, Madura, sejak 26 Februari 2016. Banjir tersebut melumpuhkan tidak hanya kegiatan ekonomi, tetapi juga kegiatan pemerintahan di ibu kota kabupaten itu.
Terkait hal itu, Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur Baddrut Tamam menyarankan agar pusat pemerintahan yang berada di Sampang dipindahkan ke wilayah yang lebih aman dari banjir. Langkah itu terbukti berhasil diterapkan sejumlah daerah lain, seperti Pemkab Probolinggo dan Mojokerto.
"Mengingat banyak kantor pemerintahan dan SKPD berada di wilayah Kota Sampang, otomatis pelayanan kepada masyarakat juga terganggu," ujar Tamam, Selasa, 1 Maret 2016.
Baca Juga
Advertisement
Wakil rakyat asal Dapil Madura itu mengusulkan sejumlah alternatif untuk menggantikan Sampang sebagai ibu kota kabupaten. Pertama adalah Desa Madegan yang dahulu menjadi pusat kerajaan Madura Barat sebelum dipindahkan ke Bangkalan. Alternatif lainnya, Kecamatan Torjun yang merupakan pusat pemerintahan pada zaman Belanda.
"Untuk jangka panjang memang perlu dilakukan pemindahan ibu kota Sampang, ke Madegan atau Torjun. Secara geografis, kedua tempat tersebut sangat tepat," ucap Tamam.
Selain itu, DPRD Jatim juga menyarankan Pemerintah Provinsi Jawa Timur membangun tanggul di Omben. Tujuannya agar luapan air bisa terkendali dan tidak menggenangi wilayah Sampang yang merupakan dataran rendah.
"Soal biaya bisa dialokasikan lewat APBD kabupaten atau provinsi. Kalau kurang, pemprov dan pemkab bisa melakukan lobi kepada pemerintah pusat. Kebutuhan ini sudah sangat mendesak," kata Tamam.