Liputan6.com, Jakarta Mandi merupakan aktivitas penting untuk urusan kebersihan tubuh. Sabun pun menjadi salah satu bagian terpenting karena bisa membantu menyingkirkan kotoran dan kuman dari kulit.
Namun, menurut sebuah penelitian baru dari University of california, ternyata sabun dapat pengaruh buruk terhadap kulit. Karena itu sebaiknya sabun tidak digunakan terlalu sering.
Para peneliti berpendapat, kulit memiliki mekanisme untuk membersihkan dirinya sendiri. Karena itu, mereka sebetulnya tidak membutuhkan bantuan sabun.
Baca Juga
Advertisement
Apabila seseorang ingin mandi dengan sabun, maka hanya bagian-bagian tertentu saja yang perlu diaplikasikan. Bagian-bagian itu meliputi wajah, leher, ketiak, kemaluan, kaki bagian bawah.
Bagian itu dipercaya para peneliti sebagai bagian terkotor dari tubuh. Selain itu, bagian tubuh lainnya seperti dada, punggung, lengan, dan tungkai tidak perlu disabun.
"Menyabun di bagian itu tidak terlalu disarankan karena kulit memiliki mekanisme pembersihan sendiri secara alami," kata pakar kulit dan asisten profesor di University of California Dr Casey Carlos, seperti dikutip dari Elite Readers, Rabu (2/3/2016).
Carlos juga menyarankan supaya seseorang tidak mandi setiap hari. Ini karena mandi bisa merusak lapisan kulit terluar. Lapisan terluar terdiri dari lemak yang merupakan pelembap alami kulit.
Kulit secara alami memproduksi minyak untuk mencegah kekeringan. Selain itu, mekanisme itu juga untuk melindungi kulit dari infeksi, sebab bagian itu biasanya terdapat bakteri baik yang melindungi kulit tubuh.
Setiap kali mandi, fungsi dari mekanisme tadi akan berkurang. Semakin sering Anda mandi, semakin Anda harus mengucapkan selamat tinggal pada fungsi kulit yang luar biasa itu.