Sinyal Bahaya Leicester dan Ambisi Chelsea

Leicester City tampil memukau melawan West Bromwich.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Mar 2016, 14:50 WIB
Leicester City (Reuters / Alan Walter)

Liputan6.com, Jakarta - Leicester City gagal memetik poin penuh saat tampil di King Power Stadium, Senin dinihari (2/3/2016). Menjamu West Bromwich Albion dalam lanjutan Liga Inggris, The Foxes imbang 2-2.

Pertarung berlangsung sengit. Tuan rumah bahkan sempat tertinggal 0-1 lewat gol Jose Salomon Rondon pada menit ke-11. Namun Leciester berhasil bangkit dan berbalik unggul 2-1 lewat Danny Drinkwater dan Andy King. Keunggulan ini mampu bertahan hingga babak pertama berakhir.

Baca Juga

  • Imbang Lawan WBA, Ranieri: Bola Tak Mau Masuk
  • Chelsea Menang Tipis di Kandang Norwich
  • Diskusi Sepak Bola Ricuh, Menpora Minta Polisi Bertindak

Namun di babak kedua, Leicester kembali kebobolan. Tendangan bebas Craig Gardner gagal dibendung oleh Kasper Schmeichel. Putra kiper legendaris Peter Schmeichel itu hanya bisa terpana saat bola bersarang ke pojok kiri gawangnya. Akibatnya, skor pun kembali imbang 2-2.

Leicester sebenarnya tampil luar biasa di sisa waktu babak kedua. Namun Dewi Fortuna sepertinya tengah berpaling dari Jamie Vardy dan kawan-kawan. Dua tendangan anak-anak asuhan Claudio Ranieri hanya mampu membentur mistar gawang dan skor imbang bertahan hingga laga usai.

Meski terhindar dari kekalahan, hasil seri membuat posisi Leicester di puncak klasemen kian rawan. Tambahan satu poin membuat The Foxes semakin mudah dilewati oleh rival terdekatnya, Tottenham Hotspur yang malam ini, Rabu (2/3) bakal berhadapan dengan West Ham United

Saat ini, Leicester masih kokoh di puncak dengan 57 poin dari 28 pertandingan. Sedangkan Spurs menguntit di urutan kedua dengan 54 poin dari 27 laga. Kemenangan atas West Ham sudah cukup bagi tim asal London Utara itu untuk menggusur Leicester dari singgasana pimpinan klasemen.

Namun hal itu tidak membuat risau Ranieri. Pelatih berusia 64 tahun itu tetap percaya diri pasukannya mampu menutup musim di urutan pertama. Ranieri juga tidak lupa memuji penampilan para pemainnya. "Saya sangat senang dengan kinerja kami," kata Ranieri dilansir Guardian.

"Kami bermain jauh lebih baik dibanding saat melawan Norwich. Hanya kadang-kadang, Anda dapat melakukan segala sesuatu tapi bola tidak mau masuk," beber pelatih asal Italia tersebut.

Menurut Ranieri, pasukannya tampil lebih baik saat bertemu West Ham. Sepanjang pertandingan mereka banyak menciptakan peluang meski akhirnya gagal memenangkan laga. Situasi ini berbeda saat Leicester bertemu Norwich di laga sebelumnya. Meski akhirnya mampu memenangkan laga dengan skor 1-0, anak-anak asuhannya tidak banyak menciptakan peluang selama pertandingan.

"Melawan Norwich, kami akhirnya memenangkan laga, tapi kami menciptakan sedikit peluang. Malam ini, kami menciptakan banyak peluang. Tidak apa-apa--empat poin dari 2 laga sulit," kata Ranieri.

"Kami masih hidup dan semangat kami siap untuk bertarung lagi. Saya senang--bukan karena tidak dapat tiga poin, tapi karena permainan kami," ujarnya.


Ambisi Chelsea

Para pemain Chelsea merayakan gol ke gawang Norwich City pada laga Premier League di Carrow Road, Norwich, Rabu (2/3/2016) dini hari WIB. (AFP/Ben Stansall)

Sementara itu, Chelsea kembali melanjutkan tren positifnya di pentas Liga Inggris. The Blues juga menang 2-1 saat bertandang ke markas Norwich City, Senin dini hari (2/3/2016). Tambahan tiga angka membuat posisi Chlesea naik ke urutan 8 klasemen sementara Premier League 2015/16.

Bertanding di markas lawan, Chelsea sudah unggul saat laga baru berlangsung kurang dari semenit. Kennedy menjebol gawang tuan rumah pada menit ke-39, rekor gol tercepat Liga Inggris musim ini.

Diego Costa memperlebar jarak menjadi 2-0 di penghujung babak pertama. Namun tuan rumah bangkit dan berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 pada menit ke-68 lewat gol Redmond.

Hasil ini menambah kedigdayaan Chelsea di bawah rezim Guus Hiddink yang ditunjuk menangani Chelsea menggantikan Jose Mourinho. Sejak Hiddink datang, Chelsea sudah melewati 11 laga tanpa kekalahan di pentas Premier League. "Apakah mereka sudah puas?" kata Hiddink.

"Baiklah, itu bukan standar Chelsea untuk senang karena keluar dari zona degradasi dan kembali duduk santai. Kami tengah merancang target baru dengan ambisi menuju Eropa. Kami ingin terbang setinggi mungkin menuju Eropa," beber pelatih asal Belanda tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya