Ilmuwan Ungkap Posisi Seks Paling Berbahaya

Para ilmuwan di Brasil melakukan penelitian mengenai posisi seks penyebab patahnya penis saat bercinta.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 02 Mar 2016, 19:30 WIB
Menurut penelitian, penis yang loyo bukan hanya buruk bagi kehidupan seks, tapi penderitanya memiliki risiko tambahan mati mendadak.

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan di Brasil melakukan penelitian mengenai penyebab patahnya penis saat bercinta. Hasilnya cukup mengejutkan karena dari beberapa posisi seks, gaya Woman on Top dinilai paling berbahaya.

Seperti dilansir Mirror, Rabu (2/3/2016), penelitian yang dipublikasikan dalam Advances in Urology mengungkap bagaimana posisi seks ini bertanggung jawab atas patahnya penis di beberapa rumah sakit di Brasil. 

"Studi kami mendukung fakta, hubungan seksual woman on top merupakan posisi seksual yang berpotensi menyebabkan fraktur penis," ujar peneliti.

Menurut peneliti, hipotesis mereka karena ketika wanita berada di atas, dia mengontrol gerakan dengan seluruh berat tubuhnya. Saat itu, biasanya penis telah mengeras dan akhirnya mengalami penetrasi cara yang salah.

"Dalam 50 persen kasus, suara retak terdengar. Ya, suara mengerikan dari penis retak karena terlalu antusias itu terjadi," ungkap peneliti. Ironisnya, 80 persen kasus kehilangan ereksi mereka.

Akibat fraktur penis, menurut peneliti, ada 50 persen pasien yang mengalami cacat permanen. Ada pula yang mengalami disfungsi ereksi dan menderita kesakitan selama berhubungan seks.

Lantas apa yang perlu dilakukan? Jangan terlalu buru-buru kembali ke posisi misionaris. Ilmuwan mengatakan, temuan ini memang menarik namun rumah sakit hanya menemukan 44 pasien dengan fraktur penis dalam penelitian ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya