Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan webinar berisikan pelatihan Literasi Digital sektor pendidikan.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi di jenjang anak-anak dan remaja timur Indonesia khususnya Papua-Maluku terhadap media digital atau media sosial (medsos) yang dikenal dekat dengan keseharian masyarakat.
Advertisement
Tema yang diambil pada pelatihan ini adalah 'Digital Savety 101: Dasar Keamanan Akun Media Sosial' yang dilaksanakan pada Rabu (23/8/2023) secara daring dengan cara nonton bareng di aula sekolah. Webinar tersebut diikuti oleh kurang lebih 600 peserta yang terdiri dari siswa dan guru dari SMAN 10 Tanibar dan SMAN 8 Kepulauan.
Kembali diadakannya Workshop Literasi Digital, Pegiat Literasi Tatty Aprilyana memberikan materi pertama mengenai Budaya Digital.
"Adanya budaya media sosial, sangat diperlukan karena mampu membangun kepedulian netizen asyik pada keamanan media sosial. Bukan cuma itu, tapi juga membangun toleransi tentang privacy, lebih memperhatikan aturan aplikasi, lebih waspada terhadap pesan digital, dan mampu mengatur FOMO dan JOMO serta detoks media sosial," ujar Tatty melalui keterangan tertulis, Rabu (23/8/2023).
Pada kesempatan yang sama, dilanjutkan dengan paparan mengenai Keamanan Digital dari Pegiat Literasi Deddy Triawan.
"Menjaga keamanan akun media sosial, tentu sangat bermanfaat dalam kehidupan pribadi dan sosial. Karena, tidak semua yang ditampilkan di media sosial itu baik," terang Deddy.
Jaga Diri Ketika Gunakan Media Sosial
Deddy menegaskan, tidak ada yang aman sepenuhnya di media sosial, sehingga sangat penting untuk menjaga keamanan.
"Tidak ada yang aman 100% di dunia digital, yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resikonya sebisa mungkin. Keamanan di dunia digitalberbanding terbalik dengan kemudahan, akan agak ribet sedikit menyebabkan kita lebih aman dalam bersosialisasi di media digital," jelas Deddy.
Kegiatan Literasi Digital ini, juga diisi dengan paparan dari Ichal Muhammad selaku Public Figure yang bergerak di bidang digital dan aktif berkegiatan di media sosial.
"Tidak bisa kita membagikan apapun yang kita dapatkan di dunia digital secara mentah, kita harus disaring terlebih dahulu segala sesuatunya sebelum membagikan ke khalayak. Karena, jejak digital mampu membuat kita jatuh dan hancur atau sebaliknya," ucap dia.
"Bukan cuma dari apa yang kita bagikan, tapi untuk data diri kita pribadi pun, jangan sembarangan membagikannya di media digital, karena terlalu banyak kejahatan yang disebabkan dari kecerobohan," pungkas Ichal.
Advertisement
Workshop Literasi Digital Akan Terus Berlanjut
Acara ditutup dengan pengumuman pemenang gimmick dan pembagian hadiah berupa uang elektronik pada peserta yang beruntung.
Selanjutnya akan diteruskan dengan Workshop Literasi Digital Berikutnya dilain hari dengan beragam tema yang tentu sangat akrab dengan kehidupan dan keseharian netizen asyik, diisi oleh para penggiat literasi yang sudah terpercaya dan berbakat di bidangnya.
Jadi, jangan sampai ketinggalan ya! Netizen Asyik bisa dapatkan informasi mengenai pendaftaran dan registrasi Workshop Literasi Digital daerah Papua dan Maluku di media sosial instagram @terasmaluku dan @seputarpapua.
Workshop Literasi Digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.
Ada pun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo Facebook Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo.
Status Literasi Digital Indonesia
Sebelumnya, status literasi digital di Indonesia pada 2022 mengalami kenaikan menjadi 3,54 yang termasuk dalam kategori "sedang", yang menunjukkan masih banyak ruang untuk peningkatan.
Dalam merespons kondisi tersebut, Kemenkominfo melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika menyelenggarakan Program Literasi Digital Nasional dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dirjen Aptika Samuel Abrijani Pangerapan menyampaikan tujuan diadakannya Workshop Literasi Digital.
"Workshop diadakan dengan empat pilar adalah sebagai kurikulum literasi media digital yang mampu menjadi bekal bagi masyarakat khususnya warga indonesia timur Papua dan Maluku," kata Samuel.
Diteruskan dengan sambutan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Husen Mandati yang menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenkominfo dan Siberkreasi atas diadakannya Workshop Literasi Digital dengan empat pilar untuk daerah Maluku sekitarnya.
"Adanya workshop Literasi Digital di daerah Maluku Barat membantu anak-anak muda di daerah kami, perlu paham fakta-fakta sederhana di dunia digital agar lebih waspada dan lebih luas perkembangan mereka," ujar Husen.
Advertisement