Liputan6.com, Purwokerto - Kesadaran akan bahaya Infeksi Menular Seksual di kalangan penjaja seks komersial (PSK) Gang Sadar Baturraden, Purwokerto, Jawa Tengah, semakin tinggi. Buktinya, penghuni lokalisasi terbesar di Banyumas itu membutuhkan sekitar 6.000 kondom setiap bulannya.
"Kami sangat ketat dalam mengawasi anggota kami," kata Amir Pager, Presiden Paguyuban Penghuni Gang Sadar, Selasa, 1 Maret 2016.
Menurut Amir, pasokan kondom untuk 100 PSK Gang Sadar setiap bulan selalu tercukupi. Hal itu, kata dia, berkat kerja sama antara paguyubannya dengan salah satu perusahaan kondom.
Para PSK itu indekos di rumah penduduk yang ada di Gang Sadar. Setiap rumah, kata Amir, disediakan satu boks besar kondom untuk digunakan lelaki hidung belang.
"Jika tak mau menggunakan kondom, anak-anak saya suruh menolaknya," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Amir, tidak semua PSK bisa diperintahnya. Banyak PSK yang tidak masuk dalam paguyuban dan memilih freelance. Karena itu, kampanye penggunaan kondom terus didengungkan untuk menekan angka penyakit menular seksual.
"Kampanye penggunaan kondom sudah dilakukan sejak 2010," ucap Ketua Pemuda Peduli HIV/AIDS Baturraden Darkim.
Ia menyatakan pendidikan penggunaan kondom juga dilakukan ke para germo yang selama ini menampung PSK. Tercatat saat ini ada 34 'mami' atau 'papi' di lokalisasi itu.
Kampanye itu mulai berdampak. Franssica (23), salah satu penghuni Gang Sadar mengaku sering menolak pelanggan yang tak mau memakai kondom.
"Daripada berisiko terkena penyakit, lebih baik saya tolak," kata dia.
Kesadaran itu juga menjalar pada pelanggan. Andre, 40 tahun, salah satu pelanggan Gang Sadar mengatakan, selama ini ia lebih suka membawa kondom dari luar.
"Sudah siap dari rumah, dan bebas memilih merek," Andre beralasan.
Penasihat Paguyuban Masyarakat Pariwisata Baturraden, Deskart Jatmiko menambahkan, penghuni Gang Sadar secara rutin memeriksakan kesehatannya di Puskesmas Baturraden.
"Minimal dua kali dalam sepekan, mereka harus memeriksakan kesehatannya," kata dia.
Tak hanya itu, Dinas bersama komunitas Gang Sadar juga membuat klinik peduli HIV/AIDS. Dengan adanya klinik tersebut, antisipasi menularnya HIV/AIDS bisa dicegah sedini mungkin.