Gempa Mentawai, Warga Padang Mengungsi ke Kampus Unand

Setelah imbauan tidak terjadi tsunami, sejumlah kendaraan mulai terlihat ramai meninggalkan Kampus Unand.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Mar 2016, 22:42 WIB
Potensi gempa 8,9 SR Sumatera, persiapan harus dilakukan masyarakat (www.earthobservatory.sg/Siaga.org)

Liputan6.com, Padang - Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter yang mengguncang Kepulauan Mentawai Rabu malam, membuat warga di Padang, Sumatera Barat panik.

Seperti dikutip dari Antara, Rabu (2/3/2016) malam, pihak kepolisian setempat mengimbau warga yang mengungsi agar kembali ke rumah, karena peringatan dini tsunami telah dicabut.

"BMKG telah mencabut peringatan tsunami. Warga yang meninggalkan rumah, silakan untuk kembali karena keadaan sudah aman," imbau personel polisi setempat melalui alat pengeras suara dari mobil patroli di kawasan Kampus Universitas Andalas (Unand), Limau Manis.

Setelah imbauan tersebut, sejumlah kendaraan mulai terlihat ramai meninggalkan Kampus Unand.
Warga yang mengungsi mulai pulang ke rumah masing-masing.

Namun, arus kendaraan menuju Unand masih ramai. Warga yang masih menuju ke Unand diduga sebelumnya terjebak kemacetan, dan belum mengetahui peringatan tsunami telah dicabut.

Ratusan mahasiswa yang tinggal di rumah kos di Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, Padang masih banyak yang berkumpul di pinggir jalan sambil memantau keadaan.

"Tadi gempanya tidak terlalu keras terasa. Kalau nanti terjadi lagi, mungkin kami akan mengungsi ke Unand," kata Ardi, mahasiswa Unand.

Unand menjadi salah satu tujuan mengungsi warga Padang, karena berada di perbukitan dan jauh dari zona merah tsunami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya