Gempa Mentawai, Toko dan Kafe di Padang Tetap Buka

Masyarakat Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, sekitar 0.5 kilometer sebelum gerbang Unand, tidak terlihat panik.

oleh Liputan6 diperbarui 02 Mar 2016, 22:57 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

Liputan6.com, Padang - Pascagempa berkekuatan 7,8 Skala Richter menguncang Mentawai pada Rabu malam, sebagian warga Padang, Sumatera Barat ramai menuju lokasi yang lebih tinggi untuk mengantisipasi tsunami.

Seperti dilansir Antara, Rabu (2/3/2016) malam, masyarakat mengungsi menggunakan sepeda motor dan mobilnya menuju kampus Universitas Andalas (Unand), Limau Manis.

Kondisi lalu lintas masih ramai hingga pukul pukul 21.18 WIB. Meskipun ramai kendaraan, namun masih cukup lancar dilalui. Kendaraan bisa memacu dengan kecepatan 20 hingga 30 kilometer per jam.

Sementara itu, masyarakat Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah, sekitar 0.5 kilometer sebelum gerbang Unand, tidak terlihat panik.

Bahkan, toko dan kafe sepanjang jalan antara Pasar Baru dan Unand, masih buka dan berjualan seperti biasa.

Seorang warga, Budiman, mengatakan getaran gempa tidak terlalu terasa, sehingga masyarakat tidak panik. Apalagi, daerah itu cukup jauh dari zona merah tsunami.

Sementara, Kepala Seksi Informasi BMKG Ketaping Budi Samiadji mengatakan, peringatan dini tsunami telah dicabut. Namun masyarakat diminta waspada dan tetap hati-hati terhadap ancaman bahaya tsunami.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya