Liputan6.com, Padang - Dibantu anggota keluarga, puluhan pasien Rumah Sakit M Djamil Padang, Rabu malam, berhamburan keluar sesaat setelah diguncang gempa.
Termasuk pasien yang sedang dipasang infus. Mereka trauma sekaligus khawatir bangunan rumah sakit itu akan roboh, sebagaimana gempa tahun 2009 lalu.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (3/3/2016), meski guncangan tidak terlalu kuat, sebagian memilih bertahan di luar gedung. Hanya beberapa pasien terutama anak-anak yang kembali masuk ruang rawat inap.
Baca Juga
Advertisement
Kepanikan tidak hanya terjadi di Rumah Sakit M Djamil. Ribuan warga, terutama yang tinggal di pinggir pantai juga memilih meninggalkan rumah, khawatir terjadi tsunami.
Ada yang menggunakan kendaraan dan sebagian berjalan kaki. Sebab, sesaat setelah diguncang gempa yang berpusat di Kepulauan Mentawai, BMKG sempat merilis gempa berpotensi tsunami. Meski kemudian dikoreksi, mereka tetap memilih bertahan di luar bangunan.
Sempat terjadi kemacetan di beberapa ruas jalan, karena mereka keluar serentak menuju lokasi yang sama.
Sebagian warga ada yang langsung menuju salah satu pusat evakuasi bencana di Jalan By Pass, Lubuk Begalung, Kota Padang. Pusat evakuasi bencana yang sudah disiapkan sejak 2010 lalu, langsung dipenuhi warga.
Selain itu, polisi dan sebagian warga juga berjaga-jaga di bibir pantai, memastikan kondisi permukaan air laut. Setelah kondisi air laut tetap dalam keadaan normal, warga mulai tenang.