Di Depan Dubes Australia, Ahok Marahi Bos Transjakarta

Di ruang yang penuhi layar itu, Ahok mengajak Grigson untuk melihat langsung bagaimana bus-bus Transjakarta dipantau dan diatur.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Mar 2016, 10:21 WIB
Di ruang yang penuhi layar itu, Ahok mengajak Paul untuk melihat langsung bagaimana bus-bus Transjakarta dipantau dan diatur.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meninjau ruang pusat kendali (control room) Transjakarta bersama Duta Besar Australia Paul Grigson. Pada kesempatan itu, pria yang karib disapa Ahok tersebut 'menyemprot' pimpina PT Transjakarta di control room tersebut.

Di ruang yang penuhi layar itu, Ahok mengajak Grigson untuk melihat langsung bagaimana bus-bus Transjakarta dipantau, diatur. Lewat ruangan itu pula para sopir dan petugas lapangan diarahkan bila ada masalah.

Pada layar besar itu, terdapat berbagai data yang bisa dilihat. Misalnya rute, CCTV halte koridor I-IX, jarak antarbus, dan posisi bus di seluruh koridor.

Sang gubernur memusatkan perhatian pada CCTV halter bus Harmoni di koridor I. Dia dapat melihat seluruh kegiatan warga yang sedang menunggu atau naik bus.

"Ini ada petugas yang pelototin CCTV enggak? Kalau misalnya ada kriminal pelecehan, ada enggak?" tanya Ahok pada Dirut PT Transjakarta Budi Kaliwono yang ada di sebelahnya, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

"Sejauh ini belum ada Pak," jawab Budi.

Mendengar jawaban itu, Ahok geleng-geleng kepala. Seharusnya ada petugas khusus memantau pergerakan di CCTV. Pemprov DKI Jakarta masih mempunyai banyak pegawai menganggur karena distafkan atau para pekerja harian lepas (PHL) dan Satpol PP yang bisa ditugaskan memantau CCTV.

"Suruh saja Satpol PP kan banyak yang nganggur, atau pegawai kontrak waktu tertentu (PKWT) Dishub. PNS juga banyak kok yang baru distafkan. Masa gaji Rp 13 juta lihat ginian saja enggak mau?!" ujar Ahok.

Sementara Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono yang berada tepat di samping Ahok hanya bisa mengangguk dan mengiyakan permintaan Ahok. Rombongan kemudian kembali meneruskan peninjauan ke sisi lain control room.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya