Kapolda: Jika Beraksi di KTT OKI, Teroris Khianati Islam

Sebab, KTT antara lain akan membahas tentang kemerdekaan Palestina dan konflik berkepanjangan dengan negara tetangganya, Israel.

oleh Audrey Santoso diperbarui 03 Mar 2016, 11:15 WIB
Pasukan Kopaska usai mengikuti upacara Pelepasan Satgas Pam OKI-2016 di KRI Banda Aceh, Jakarta, Rabu (2/3/2016). dan 67 personil dari Satuan Tugas Pengamanan (Satgaspam) VVIP siap mengamankan jalannya konferensi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia yang menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa (LB) Organisasi Kerjasama Islam ke-5. Indonesia akan kedatangan 49 tamu dari berbagai negara pada acara yang digelar pada 6-7 Maret 2016 itu. Saat membahas pengamanan Ibu Kota, Kapolda Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menjelaskan minimnya potensi serangan terorisme pada acara tersebut.

"Kelompok-kelompok (teroris) itu ada. Tapi setahu saya, kalau itu masalah isu Palestina, semua kelompok Muslim termasuk kelompok radikal itu mereka satu suara," jelas Tito usai memimpi apel gelar pasukan Pengamanan KTT OKI di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (3/3/2016).

Konferensi tahun ini, di antaranya, akan membahas tentang kemerdekaan Palestina dan konflik berkepanjangan dengan negara tetangganya, Israel. Oleh karena itu, lanjut dia, jika terdapat gerakan radikal yang tujuannya mengganggu KTT ini, berarti kelompok teroris tersebut telah menghianati dunia Islam.

"Jadi kalau sampai ada yang melakukan aksi terorisme berarti mereka berkhianat kepada dunia Islam," kata mantan Kepala Densus 88 Antiteror ini.

Polda Metro Jaya akan mengerahkan kekuatan 4.000 anggota, yang di dalamnya terdapat 600 personel Brimob untuk mengamankan KTT LB OKI. Bagi Tito, kesempatan Indonesia menyediakan tempat untuk kegiatan diskusi antarperwakilan negara tersebut merupakan suatu kebanggaan.

"Bagi pemerintah, inilah suatu prestise. Bahwa Indonesia siap melaksanakan KTT ini yang tingkatnya internasional. Keberhasilan KTT ini didukung dengan keamanan yang baik. Oleh karena itu sudah dibentuk organisasi atau pengamanan ini," ucap Tito.

Menurut dia, pengamanan akan dipimpin oleh TNI, di mana Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana sebagai Panglima Operasi (Pangops) Pengamanan KTT. Dia sendiri akan bertindak sebagai Wakil Pangops Pengamanan KTT.

"Di kedepankan adalah dari jajaran TNI dan Pangdam Jaya sebagai Pang Ops dan wakil Pang Opsnya adalah Kapolda Metro Jaya," tutup Tito.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya