Kulit Kabel Nihil di Depan Istana, Kopaska Temukan Material Ini

Menurut Idris, selain mengerahkan mobil penyemprot air, pihaknya juga membawa mobil penyedot, untuk menyedot lumpur.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 03 Mar 2016, 12:25 WIB
(Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Komando Pasukan Katak (Kopaska) TNI AL siang ini menyusuri gorong-gorong di Jalan Medan Merdeka Utara, persisnya depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Namun mereka kesulitan menembus drainase itu.

Penyebabnya bukan kulit kabel, tapi karena adanya tumpukan sedimen lumpur, yang hampir menutupi seluruh gorong-gorong. Untuk menghancurkan lumpur tersebut, mereka meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran, menyemprot lumpur.

Kepala Sudin Damkar-PB Jakarta Pusat Idris mengatakan, pihaknya mengerahkan 4 mobil pemadam kebakaran, untuk membantu Pasukan Katak membersihkan gorong-gorong di depan Istana.

"Ada 4 mobil penyemprot dan 1 mobil komando. Ini untuk membantu teman-teman Marinir yang melakukan pembersihan. Ternyata di dalam banyak lumpur enggak ada alat, minta bantuan alat," ujar Idris kepada Liputan6.com, Kamis, (3/3/2016).

Idris menjelaskan, untuk mencapai tumpukan sedimen lumpur tersebut, petugas pemadam kebekaran memasukkan selang 80 meter ke dalam gorong-gorong.

"Ini yang buat sirkulasi air enggak jalan. Ini akan disemprotkan agar lupur tersebut hancur. Anggota Marinir yang di dalam yang memasukkan selang dibantu oleh petugas kami," papar dia.

Menurut Idris, selain mengerahkan mobil penyemprot air, pihaknya juga membawa mobil penyedot, untuk menyedot lumpur yang terkikis setelah disemprot.

"Ini setelah disemprot, lumpurnya dibiarkan hancur. Karena tebal, ini kita sedot, agar tidak menghalangi jalannya air," pungkas Idris.

Hasil penelusuran yang dilakukan selama kurang lebih 1 jam, pasukan katak yang menyusuri aliran kali penghubung dari Jalan Abdul Muis menuju saluran gorong-gorong depan Istana Merdeka, belum menemukan benda-benda yang menghambat aliran air, seperti tumpukan kulit kabel yang ditemukan di Jalan MH Thamrin beberapa hari lalu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya